SINJAI — Sikap kepedulian sosial sangatlah dibutuhkan dalam melakukan interaksi terhadap orang lain, agar kita dapat senantiasa mengerti dan memahami apa yang dirasakan seseorang dan dapat membantunya sesuai dengan apa yang ia butuhkan.
Mungkin seperti inilah yang diharapkan sosok seorang wanita di perkampungan Dusun Lita-litae, Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan ini. Ia hanya bisa terbaring dan duduk disebuah gubuk yang dihuninya. Bahkan, ia hanya bisa bersuara untuk menyampaikan dua orang anaknya ketika ia meminta sesuatu lantaran lumpuh selama tiga tahun.
Dia Irmawati (28), seorang Ibu dua anak ini baru diketahui jika ia hanya bisa duduk terbaring dirumahnya akibat menderita lumpuh, sosok wanita yang tak berdaya yang bernaung disebuah gubuk dihuninya itu, entah dalam sehari makan-atau tidak bersama dua anaknya.
Ia masih memiliki suami tinggal di Makassar, namun juga tak memiliki sebuah pekerjaan. Apalagi di perkampungan itu Irmamati tak memiliki sebuah harta benda seperti apa yang dimiliki warga di perkampungan itu. Hutangnya pun senilai Rp 7 juta yang digunakan berobat hingga kini belum terbayar, Irmawati hanya bisa meratapi nasibnya yang malang
Kendati yang ditemui awak media, mencurahkan nasib yang dialaminya,meski sejauh ini Irmawati tertutup. Namun dengan mencurahkan perasaannya membuat dirinya merasa legah. Dia rupanya cukup membutuhkan perhatian, seraya dengan mata berkaca-kaca menuturkan bahwa dirinya hanya bisa maratapi nasibnya sambil berdoa.
“Ya Allah engkau Maha pengasih dan penyayang, deritaku bukan kehendakku dan ini adalah cobaan yang kualami. Namun aku hanya bisa berdoa agar menitip hambamu memberikan jalan agar hidupku ini dapat bertahan hidup bersama buah hatiku,”ucapnya saat berdoa seraya sambil mengusap air matanya.
Menurut Irmawati jika penyakit lumpuh yang di deritanya sudah berlangsung selama tiga tahun. Adapun gejala penyakit pertama dirasakan berawal dari pinggulnya terasa nyeri, ” Awalnya hanya pinggul saya terasa nyeri, namun tidak lama kemudian saya melangkah tertatih-tatih yang selanjutnya sama sekali tak bisa lagi berjalan, saya pun berusaha mengobati. Namun itu pun, mengobati penyakitku ini hanya uang pinjam senilai Rp 7 juta,”ujarnya, Rabu (19/6/2018).
Panas kepanasan hujan kehujanan Irmawati berjibaku dengan dua musim itu dihunian gubuk deritanya berukuran 3×3 meter ,”Atap hunianku cukup pendek ketika panas saya kepanasan ketika hujan turun saya kehujanan. Namun apa dayaku dalam kondisi lumpuh hanya bisa berdoa saja ingin berusaha Tapi tak bisa berjalan. Saya hanya bisa meratapi nasibku saja, semoga Allah menitip hambanya padaku,” ungkapnya sambil mengusap lagi air matanya.
Cobaan Irmawati sungguh sangat luar biasa, meski dalam kondisi lumpuh. Namun ia memperhatikan anaknya serta mendidiknya sang anak pun setia terhadap ibunya. Kita khalayak ramai dapat mengulurkan tangan terhadap Ibu dua anak ini dan semoga sang dermawan mengulurkan tangan terhadap Irmawati hingga doanya dikabulkan oleh sang Khalid.
Penulis : Supardi
Editor : Arjuna Sakti