Kapal Jolloro Sebelum Tenggelam saat di Perairan Terbalik, Penumpang Langsung Tercebur

0 comments

MAKASSAR — Pasca Tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM), Arista di perairan Gusung,setelah proses evakuasi yang dilakukan oleh Tim Penyelamat dari Direktorat Polair Polda Sulsel bersama Tim Basarnas yang dibantu oleh warga, selanjutnya Tim penyelamat berkoordinasi ke pihak Biddokkes Polda Sulsel yang kemudian meneruskan ke Pihak Polres Pelabuhan upaya dilakukan proses identifikasi terhadap para korban tenggelam tersebut.

Dengan demikian Tim Penyelamat berhasil mengevakuasi penumpang, selanjutnya Kabid Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani yang didampingi, Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno yang juga merupakan Ketua DVI Regional Timur Indonesia, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto‎ memberikan keterangan kepada awak media atas insiden Kapal Layar Motor (KLM), Arista tersebut tenggelam yang menelan korban jiwa sebanyak 13 orang dari 37 orang penumpang sebelumnya disebutkan.

‎Dalam kesempatan itu Kabid Humas Polda Sulsel,Kombes Pol Dicky Sondani menuturkan, ikhwal peristiwa tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM), Arista yang disebut Kapal Jolloro tersebut, Dicky mengatakan, Musibah Kapal Jolloro tenggelam yang mengangkut puluhan penumpang ini dalam keadaan terbalik tepatnya di perairan Makassar Pelabuhan Paotere, pada Rabu (13/6/2018), sekira pukul 13.00 Wita.

“Jadi Kapal Jolloro yang ditumpangi puluhan warga dari Pulau Barrang Lompo ini tenggelam saat terbalik, seketika penumpang saat itu langsung tercebur. Kapal Layar Motor (Jolloro), ini di nahkodai oleh Dg Killa dengan memuat penumpang sebanyak 32 orang,” beber Dicky.

Lebih lanjut perwira tiga bunga melati di pundaknya ini mengungkapkan, sebelumnya Kapal Jolloro yang mengangkut puluhan penumpang ini bertolak dari Pelabuhan Paotere di jembatan 5 hendak menuju ke Pulau Barrang Lompo.

“Ketika Kapal Jolloro ini bergerak dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo, tiba-tiba di perairan bernasib nahas seketika Kapal Jolloro ini terbaik diduga dihantam angin dan ombak mengakibatkan penumpangnya tenggelam, mereka para korban rata-rata anak-anak,” terang Dicky.

Dicky merinci para korban ‎tersebut dari catatan kepolisian terdapat sebanyak 13 orang penumpang Kapal Jolloro tersebut meninggal dunia, “Ada 13 orang yang tercatat meninggal dunia dari 13 orang itu terdiri dari 11 orang perempuan dan 2 orang laki-laki mereka para korban ini telah terindentifikasi dan selanjutnya para korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan,” jelasnya.

Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno ‎menambahkan bahwa sebelum dilakukan penyerahan jenazah para korban, pihaknya lebih dulu melakukan pengumpulan data antemortem dari pihak keluarga dan pengumpulan data post mortem dari para jenazah, kemudian dilakukan rekonsiliasi.

“Jadi saat jenazah para korban kami kumpulkan setelah berhasil dievakuasi oleh Tim Penyelamat, selanjutnya kami ‎lebih dulu melakukan proses identifikasi. Dimana dilakukan pengumpulan data antemortem dari pihak keluarga korban, dan pengumpulan data post momertem dari para jenazah itu,kemudian dilakukan rekonsiliasi yang selanjutnya kami menyebutkan dan merilis proses identifikasi para korban,” jelas Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Raden Harjuno.

Sementara itu Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, turut berduka cita atas insiden kecelakaan laut menimpa warganya, “Saya turut berduka atas insiden kecelakaan laut ini yang menelan korban sebanyak 13 orang, semoga para korban ini diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” ujar Danny sapaan Akrab Walikota Makassar ini.

Seraya di Aminkan Kombes Pol Dicky Sondani, Kombes Pol dr Raden Harjuno, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Rachmat Latief, Kapolres Pelabuhan AKBP Haris Bakhtiar dan Pomal Lantamal.‎ (*)

‎Penulis : Andi Afdal
Editor : Arjuna Sakti

You may also like