SINJAI — Himpunan Mahasiswa Administrasi Negara (HIMARA) Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai akan menggelar diskusi publik yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama pada hari Kamis, (07/6/2018) mulai pukul 16.00 Wita-selesai
Tema pada kegiatan ini ialah “Kampus Ramah Ham” yang akan dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai, Jl. Teuku Umar No.10 Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai
Ardani Mahrik selaku ketua panitia pelaksana mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat sirahturahmi, dan sekaligus menyebar luaskan gagasan mengenai Hak Asasi Manusia, selain itu untuk meminimalisir pelanggaran HAM dalam tutorial Kampus seperti yang terjadi di Unhas maupun UMI
Sementara itu, Ketua umum Himara STISIP Muhammadiyah Sinjai Akmal Maulana, saat di konfirmasi oleh Media Berita Bersatu menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kesepahaman akan pentingnya HAM dalam ramah kampus.
“Selain itu, juga sebagai bentuk kampanye akan pentingnya HAM karena penegakan HAM dalam ramah kampus adalah tanggung jawab civitas akademika” tutur Akmal saat di hubungi lewat Via Whatsapp
Diketahui dalam diskusi publik ini akan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, aktivis hak asasi manusia (HAM) dengan materi “gambaran umum hak asasi manusia serta bentuk pelanggaran HAM di kampus”, Lembaga bantuan hukum (LBH) Makassar dengan materi “peran lembaga bantuan hukum makassar dalam menyikapi pelanggaran hak asasi manusia di kampus”
Selain itu akan menghadirkan pula Citivitas dari STISIP Muhammadiyah Sinjai dengan materi “langkah strategis STISIP Muhammadiyah Sinjai dalam mewujudkan kampus ramah HAM”, dan akan di pandu oleh Jenny Aprella Andaresta.
Sistem kepesertaan diskusi publik ini ialah menggunakan sistem tiket, dengan biaya Rp 5.000/Orang dengan menghubungi pihak panitia. Froudly present kegiatan ini ialah HIMARA dan STISIP Muhammadiyah Sinjai yang di support oleh Ikatan Mahasiswa Administrasi (IKMA) Sulawesi
Sedangkan jumlah peserta diskusi ini sebanyak 100 orang dari berbagai kalangan yakni aktivis, mahasiswa, aktivis organisasi masyarakat, akademisi, dan jurnalis
(Sudirman)
Editor : Muh. Asdar