SINJAI – Ketua Umum Gerakan Sinjai Muda (GSM), Nurhidayatullah B. Cottong menanggapi berbagi polemik yang terjadi di Kabupaten Sinjai, Rabu, (30/5/18).
Hidayat begitu sapaan akrabnya, menilai pemerintah daerah terkesan pilih kasih.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya senin (28/5/18), Kabupaten Sinjai untuk kedua kalinya mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ini seperti peringatan keras kepada pemerintah untuk mempertanggungjawabkan prestasi yang didapatkannya, sebab ada banyak kondisi yang berbanding terbalik.
“WTP dengan kondisi pembangunan sangat berbanding terbalik, pemda bagaikan telah mati suri, pemda harus bangun, keluar dari kotak pencitraan jangan sampai mempertontongkan kedunguan pada masyarakat Sinjai” Ucap Hidayat.
Ketika ditanya alasan kenapa pemda telah mati suri, dan menyarankan keluar dari kotak pencitraan, dirinya membeberkan beberapa pertimbangan, seperti kunjungan Sekretaris Daerah Sinjai, Drs. Akbar, M. Si, pada Selasa, (29/5) ke Sungai Kambuno di Dusun Banoa, Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe sebagai tempat penyeberangan bagi para siswa menuju sekolahnya di SD 193. Tidak menunggu waktu lama, ia langsung mengukurnya dan berjanji untuk membuatkan jembatan.
“Saya masih ingat, bagaimana Sekda bersama bupati Sinjai dan Ketua DPRD Sinjai beberapa bulan lalu mendatangi Desa Turungan Baji yang telah di janji sejak tahun 2016 silam, sekarang tahun 2018 ? Sudah dua tahun lamanya tak digubris, hanya janji dan janji, lantas bagaimana dengan Sungai Kambuno? Hitungan jam sudah diukur, apakah ini hanya sekedar pencitraan? Hati-hati ini musim pilkada sobat jangan membodoh-bodohi masyarakat dengan janji dan janji. Dan juga tolong jangan pilih kasihlah” Ujar Hidayat.
Hidayat berharap pemda harus bangun dari mati surinya, supaya melihat secara utuh pembangun di Kabupaten Sinjai.
“Kami berharap jangan yang viral saja di tanggapi, tapi tanggapilah sesuai kebutuhan, tunjukkan kalau orangnya punya urat malu, bekerjasamalah dengan baik seperti layaknya menjemput prestasi WTP, berrombongan menerimanya sebagai sebuah kebanggaan. Kan kita semua bangga kalau kita liat pembangunan merata tanpa pencitraan” Tutup Hidayat (*)
Editor : Supardi