SINJAI — Calon Bupati Sinjai, Andi Seto Ghadista Asapa tampak tak kuasa menyembunyikan kesedihannya hingga harus mengungkapkan keprihatinannya setelah menyaksikan rekaman video perjuangan sejumlah anak sekolah yang harus melawan derasnya arus sungai menuju sekolahya.
Seperti yang telah diberitakan oleh berbagai media, bahwa sejumlah siswa SD 193 Jenna Dusun Banoa Desa Sukamaju Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, pada setiap harinya harus mempertaruhkan jiwa raganya dengan berenang melintasi derasnya arus sungai menuju sekolahnya.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi ini yang sebenarnya tidak perlu terjadi sekiranya kita konsen pada komitmen untuk membangun infrastruktur, khususnya yang diharapkan dapat mengatasi keterisolasian suatu wilayah, apalagi jika infrastruktur itu memiliki nilai manfaat yang sangat besar seperti di video itu,” ungkap pasangan Andi Kartini di pilkada Sinjai ini, senin (28/5/18).
Menurutnya, Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, bahkan ia mengatakan jika seharusnya sudah sejak lama pemerintah hadir memenuhi kebutuhan pembangunan itu, karena apapun alasannya, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana kebutuhan dasar masyarakat.
“Jika saya diberi amanah memimpin daerah ini dalam lima tahun mendatang, hal ini akan kami jadikan sebagai salah satu priorioritas,” tegasnya.
Sebelumnya, video Iphul Murti di laman facebooknya yang mengunggah video berdurasi 2 menit 20 detik, mendapat tanggapan dari warganet, dengan captionnya seperti berikut :
“Setiap hari siswa-siswi SD 193 Jenna, Kec. Tellulimpoe, Kab. Sinjai (Sabtu, 26 Mei 2018) rela mempertaruhkan nyawanya menyebrang sungai untuk sampai ke sekolah karena tidak adanya jembatan penyebrangan.
Ada akses jalan untuk sampai ke sekolah tetapi sangat jauh. Beginilah kondisinya, jika musim hujan tiba.” (*)
Editor : Muh. Asdar