Longsor di Balabbara, Akibatkan Sumber Air Bersih Dua Dusun di Turungan Baji Tercemar

0 comments

SINJAI – Curah hujan yang berlangsung Sabtu Sore hingga Minggu pagi, bukan hanya mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di kabupaten Sinjai, tetapi juga memicu longsor dibeberapa titik di Kecamatan Sehingga warga banyak mengalami kerugian.

Selain di desa Gantarang, Sinjai Tengah, di desa Turungan Baji, kecamatan Sinjai Barat juga terjadi longsor di sepanjang jalan Balabbara, yang sampai saat ini jalan tersebut masih menjadi polemik.

Longsor yang terjadi di Balabbara, mengakibatkan tercemarnya air bersih yang telah menjadi kebutuhan pokok di dua dusun yakni dusun Soppeng dan dusun Bilulu.

Salah satu warga yang ditemui di sela sibuknya membersihkan Material longsor, menyayangkan Sikap Pemerintah Sinjai yang membiarkan pengalihan jalan poros yang rawan longsor.

“Ini mi yang nasuka Pemerintah Sinjai, Suka naliaat warganya Sengsara,” ujar Abd.Azis dengan khas dialeg Bugis’nya, minggu (20/5/2018).

Abd Azis juga menambahkan, warga Desa Turungag Baji, menolak keras pengalihan jalan bukan tanpa alasan, menurutnya, pengalihan jalan poros yang baru sangat rawan bencana, salah satunya longsor, dampak longsor yang terjadi di Desa tersebut mengakibatkan kesusahan Air bersih di Dua dusun.

“Kami warga Desa Tulungagung Baji mati-matian menolak pengalihan jalan Poros bukan tanpa Alasan, kami tau, lahan jalan baru itu sangat rawan bencana, salah satunya longsor seperti saat ini, yang dampaknya sangat menyiksa kami, bayangkan gegara longsoran tanah sehingga Air bersih di Dua Dusun tidak dapat di Komsumsi, bahkan, air buat wudhu di Masjid tidak bisa digunakan, lantaran berlumpur,” jelasnya dengan nada tinggi.

Senada dengan Abd.Azis, Nur Alam, mengatakan, bukan hanya longsor yang sewaktu-waktu mengancam nyawa warga. Tapi air bersih yang juga digunakan untuk di Komsumsi dan mensucikan diri, kini telah keruh dan kotor bercampur lumpur. Sehingga mutlak warga menolak pengerjaan jalan Balabbara.

“Coba datangki sholat dan berwudhu di Masjid Nurul Mu’minim yang terletak di Dusun Soppeng, Airnya sangat tidak layak untuk digunakan atau di Komsumsi, yang kami takutkan terjadi penyakit gegara air berlumpur tersebut, syukur-syukur kalau pemerintah mau membantu, pasalnya, sampai saat ini hanya wargalah yang bergotong royong membersihkan material longsor,” tutupnya. (*)

Editor : Muh. Asdar

You may also like