Hardiknas, Jubir FMI Sarankan Pendidikan Politik Masuk Dalam Kurikulum

0 comments

Makassar – Kiprah dan aktivitas Ki Hajar Dewantara dalam mendirikan dan mengembangkan sekolah Taman Siswa mulai 1922. Kemudian menjadi titik pijak peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas setiap 2 Mei. Sehingga tidak salah jika tanggal lahir beliau 2 Mei 1889 dijadikan hari peringatan pendidikan nasional.

Pendidikan jika dipahami secara general tidak hanya sesuatu yang berkaitan dengan inteligensi manusia, tetapi segala hal positif yang berkaitan dengan perkembangan manusia menuju lebih baik .
Tidak tanpa terkecuali Organisasi kepemudaan Fraksi Muda Indonesia yang bergerak pada platform politik yang senantiasa melakukan pergerakan pendidikan politik.
Memberikan pemahaman bahwa politik memberi peran besar terhadap pergerakan bangsa ini. Segala sesuatu yang terjadi dinegara ini adalah hasil konsensus politik.

Andi Muhammad Rizky selaku juru bicara Fraksi Muda Indonesia mengingatkan untuk menjadikan momen ini sebagai monetum blmencerdaskan generasi bangsa.

“dihari pendidikan ini mari kita jadikan sebagai momentum bahan refleksi untuk kita semua, telah sejauh mana pendidikan bangsa ini berperan demi anak dan negara dan demi janji mencerdaskan kehidupan bangsa” Ujarnya, Rabu (02/04) sore.

Kemudian hari pendidikan dijadikan momen untuk mengapresiasi jasa para pendidik-pendidik bangsa ini mulai dari orang tua, guru dan dosen.

“Hari pendidikan ini juga adalah waktu yang tepat untuk mengapresiasi para pendidik bangsa mulai dari rumah sampai lingkungan sekolah” ucapnya.

“Sekali lagi saya menekankan bahwa pendidikan politik menjadi hal yang perlu untuk dibenahi ketika melihat realitas yang terjadi dimasyarakat, jika perlu pendidikan politik dimasukan dalam kurikulum sistem pendidikan” Tutup Rizky yang juga alumnus Fakultas Hukum UNHAS. (Udin)

Editor : Supardi

You may also like