Peringatan Hardiknas, Bupati Pasangkayu Beberkan Kekurangan Tenaga Pendidk Mencapai Seribuan

0 comments

PASANGKAYU – Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018 berlangsung di halaman depan Kantor Bupati Pasangkayu, Rabu 2 Mei 2018.

Upacara tersebut diikuti dari Korpri, Guru, berserta siswa SMP, dan dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Drs H Hasanuddin M.Pd, Kadis Pendidikan Sulbar, Sekkab Drs HM Natsir MM, Anggota DPRD Pasangkayu H Syaifuddin SE.M.Si, Wakapolres Kompol Takdir Daut SH, Dandim 1427 Pasangkayu Komandan Letkol Inf. Kadir Tangdiesak S.Ag, MM, MI. Pol, Kasi intel Kejari Jari Fauzi Paksi, serta para peserta laiinya.

Dalam kesempatan itu, Agus yang membacakan sambutan menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa pemerintah melalui jalur pendidikan memberikan perhatian besar dalam menetapkan kebijakan pada jalur pendidikan.

Dalam peribgatan Hardiknas yang mengankat tema “Menguatkan Pendidikan, Menuju Kebudayaan” tersebut, Agus mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional teruslah ikhlas dan tulus berkontribusi tak kenal lelah.

Menurutnya, selaku Bupati Pasangkayu Agus berharap, agar pendidikan kedepan semakin sukses, dan semakin maju. Karena apapun namanya sumber daya manusia (SDM) itu sangat penting untuk selalu dikembangkan. Sebagaimana pada erah digital seperti ini, tenaga manusia bisa saja dikalahkan oleh tenaga digital.

“Nah kalau kita tidak terampil menciptakan sumber manusia yang lebih terampil, lebih siap. Maka dari itu, tentu kita akan dikalahkan oleh negara-negara berkemban. Sekaran ini banyak tuntutan, katanlah soal tenaga kerja persoalan kemanpuan sumberdaya manusia, makanya harapan kita dihari pendidikan nasional ini semakin kreatif dunia pendidikan semakin maju, semakin berkemban, dan tidak terlepas dari kerja sama semua elemen bukan hanya guru, Tapi semua elemen termasuk wartawan ikut terlibat bagaimana siar pendidikan ini menjadi suatu gerakan nasional, gerakan yang betul-betul bisa membangun bagaimana manusia indonesia lebih cepat cerdas tentu diikuti dengan mentalitas yang kuat,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia membeberkan jika kekurangan guru di Pasangkayu, mencapai sekitar 1000, dan medis 1000 orang, olehnya itu ia berharap, pelan-pelan pemerintah pusat akan memberikan pengangkatan, sehingga kekurangan guru dan tenaga medis tidak terjadi lagi.

Terhadap tenaga kontrak Agus jelaskan kalau tenaga kontrak itu tidak ada. Karena tidak ada aturannya yang mengikat. Yang ada honor sukarelah, siapa mau honor sukarelah dengan penganggaran yang seadanya silakan saja. Meskipun katanya ada wacana untuk mengangkat tenaga honor dan kontrak, namun ia tegaskan itu belum terbit UUnya. Jadi yang ada sekaran ini tentu hanya honor sukarelah.

“Jadi kalau ada orang menuntut honor berlebihan tentu salah juga, namanya berhonor tentu menjadi tenaga sukarelah,” terang Agus. (Arif)

Editor : Supardi

You may also like