Masyarakat Desa Turungan Baji Minta Kadis PU Sinjai Dicopot, Ini Alasannya

0 comments

SINJAI – Pemerintah boleh saja mengumbar janji untuk rakyatnya. Tapi tak hanya omong kosong belaka! Rakyat pun butuh pembuktian dari janji-janji yang pernah disampaikan.

Rakyat hanya butuh pembuktian, tak bisa hanya omong kosong belaka. Karena rakyat juga ingin hidup sejahtera dan merasakan fasilitas pembangunan, bukan hanya pemerintah saja.

Begitu “jeritan” sejumlah warga yang ada di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, khususya masyarakat di Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat.

Mereka menganggap pemerintah mulai rabun matanya dan tak lagi memikirkan nasib rakyat di pelosok. Hal itu terkait pembangunan/perbaikan jalan yang ada diwilayah tersebut yang tak kunjung ada.

Padahal, Pemerintah Daerah (Pemda) Sinjai sudah berjanji untuk melakukan perbaikan. Namun hingga saat ini janji itu hanya omong kosong saja.

Curhatan warga itu diunggah di media sosial (Facebook) bernama Andi Ji, pada Jumat 13 April 2018 kemarin.

Andi dalam cuitannya bahkan berkesimpulan bahwa masyarakat Desa Turungan Baji mengatakan COPOT KADIS PU SINJAI karena tidak becus berada dalam tatanan pemerintahan Bumi Panrita Kitta yang kita cintai ini

Berikut isi cuitannya:

#KARENA ITU, COPOT KADIS PU SINJAI…!!!

Waktu senantiasa berganti, zaman terus berubah, tapi tidak dengan ingatan kami. Ingatan tentang penindasan dari balik pembangunan yang sepihak di daerah kami di Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Kami sedih, kami terpuruk, kami kesal dan entah bagaimana caranya kami menjelaskan beratnya penderitaan yang kami alami. Setelah semua orang yang kami jumpai hingga para pemerintah pun mulai rabun matanya dan tak lagi memikirkan nasib kami di pelosok negeri tercinta ini.

Kami bingung dan sudah mual-mual pada janji pemerintah daerah Sinjai terkait jalan poros di kampung kami, puluhan tahun sebelum Indonesia merdeka kampung kami Turungan Baji telah dibangun sebuah jalan setapak hingga seiring jalannya waktu Indonesia merdeka yang ternyata jalan setapak itu kemudian dirintis menjadi jalan poros yang menghubungkan antara kecamatan Bulupoddo dengan kecamatan Sinjai Barat.

Namun sialnya, mengerikannya dan kejamnya. Jalanan yang semula dirintis nenek moyang kami, diperbaiki oleh pemerintah kami dengan sedikit pelebara beberapa tahun silam, tiba-tiba dialihkan dengan alasan tekhnis oleh dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Sinjai, sebagaimana pengakuannya pada 21 Februari 2018 lalu saat rapat dengar pendapat di DPRD Sinjai.

Sungguh alasan yang tak masuk akal itu, telah membuktikan bahwa dinas PU Sinjai tidak becus membangun kabupaten Sinjai ke arah yang lebi baik.

Hal ini dibuktikan dengan komentar Syawal di salah satu media, bahwa adanya sorotan dan keluhan warga Dusun Soppeng, Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai mengeluhkan Kondisi jalan yang rusak parah di tanggapi Oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sinjai, Jumat (29/7/2016), Kepala Bidang Sarana Prasarana Jalan dan Jembatan, Syawal, ketika dikonfirmasi berjanji akan mengerjakanya.

“Kita akan memperioritaskan Tahun depan untuk di kerjakan,dan akan kita anggarkan pekerjaan jalan itu,” tutur Syawal.

Komentar Syawal di tahun 2016 sungguh hanya omong kosong belaka, sebab sekarang sudah tahun 2018. Belum ada tanda-tanda, yang ada justru penghiantan Publik, karena bukannya membangun, tapi malah mengalihkan jalan poros.

Jadi sebagai kesimpulan, dengan tegas kami masyarakat Desa Turungan Baji mengatakan COPOT KADIS PU SINJAI karena tidak becus berada dalam tatanan pemerintahan Bumi Panrita Kitta yang kita cintai ini.#

Editor : Supardi

You may also like