MAKASSAR, — Sepak terjang Nurwahid Ilham (24), selama 2 bulan mengakui dirinya seorang anggota Intel Tentara Nasional Indonesia (TNI), gadungan akhirnya terhenti, setelah warga serta aparat TNI asli dibuat resah atas perbuatannya. Itu terungkap setelah Asintel Kasdam XIV Hasanuddin menerima laporan lalu turun melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan terugkap bahwa Nurwahid Ilham merupakan TNI gadungan.
Menurut Kolonel Inf. Zeni Djunaidi (Asintel Kasdam XIV Hasanuddin) kepada awak media, terungkapnya aksi Nurwahid Ilham yang merupakan warga Galesong Kabupaten Takalar ini, mengakui dirinya selaku anggota TNI melakukan tindakan kriminal penipuan, setelah pihaknya menerima informasi, selanjutnya informasi tersebut ditindak lanjutinya.
“Sepekan kami lakukan penyelidikan terhadap pelaku, setelah kami menerima informasi oleh warga yang disebutkan bahwa ada seorang pria mengaku anggota TNI kerap melakukan pemalakan terhadap petugas Security, pengunjung pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Dia menakut-nakuti korbannya dengan menyebutkan dirinya anggota Danintel TNI berpangkat Sersan Mayor (Serma), bahkan kami peroleh informasi juga jika pernah anggota TNI asli di bentak oleh pelaku dan akunya jika dirinya sebagai seniornya,” beber Inf. Zeni Djunaidi.
Informasi itu membuat Kodam VII Hasanuddin geram. Pasalnya meskipun pria tersebut merupakan Anggota TNI. Namun perbuatannya sangat merusak cintra TNI. Dengan demikian pihak (Asintel Kasdam XIV Hasanuddin), turun langsung melakukan penyelidikan didampingi Letkol Inf. Eko Wirawan Eko (Waas Intel Dan XIV/Hasnuddin, Letkol Inf. Maskun (Wakapendam XIV/Hanuddin), Mayor Inf. Novialdi (Pabandya Gal Sinteldam XIV/Hanuddin), Kapten Inf. Syamsuddin dan BKI A Deniteldam XIV/Hasanuddin.
“Jadi saat kami bersama pejabat utama Jajaran Kodam VII Hasanuddin setelah menerima informasi keresahan warga. Kami langsung turun melakukan penyelidikan dan menampung keterangan saksi-saksi dilokasi atas perbuatan pelaku yang melakukan pemalakan dengan mencatut nama istitusi TNI. Kami langsung melakukan penyergapan terhadap pelaku di Jalan Perintis Kemerdekaan, pada hari Jumat (16/3/2018), sebelum menangkapnya, kami lebih dulu melakukan pengepungan agar pelaku tidak meloloskan diri,” jelas Inf. Zeni Djunaidi yang dikonfirmasi, Minggu (18/3/2018)
Dari hasil penyelidikan itu kata Inf.Zeni Djunaidi pelaku begitu melihat seragam loreng mengepungnya dia langsung angkat tangan, “Ketika kami mengepungnya pelaku langsung angkat tangan, tanpa perlawanan kami langsung mengiringnya ke Makodam VII Hasanuddin untuk di introgasi sebelum kami serahkan ke pihak kepolisian,”jelas Inf. Zeni Djunaidi lagi.
Dia mengungkapkan, dari hasil introgasi terhadap pelaku, selain mengakui dirinya melakukan pemalakan terhadap pengunjung pasien dan Security, modus dijalankannya juga ia kerap melakukan pinjaman uang terhadap pedagang kaki lima (PK-5).
“Pelaku ini mengakui modusnya melakukan pemalakan dan melakukan pinjaman uang ke PK-5 di area Jalan Perintis Kemerdekaan, pengakuannya ke korbannya jika ia berpangkat Sersan Mayor (Serma), Diakui pelaku jika dirinya sebelumnya pernah mendaftar TNI pada tahun 2010 silam. Namun ia gagal, aksi kejahatan dilakukan pelaku sudah dua bulan. Kini pelaku kami serahkan ke pihak kepolisian untuk penyidikan tindak lanjut,” pungkasnya. (*)
Editor : Arjuna Sakti