Kisah Pilu Pria Paruh Baya di Sinjai, Hidup Sebatang Kara Digubuk Reyot Tanpa Perhatian Pemerintah

0 comments

SINJAI — Kasus kemiskinan di kabupaten Sinjai masih menjadi salah satu masalah yang belum bisa dituntaskan. Salah satu potret kemiskinan ini adalah, Seorang duda Abd. Rahman (79) yang sudah tua rentang yang hanya tinggal seorang diri di Rumah gubuk yang sudah tak layak di huni, di Jl. Pattuku, RT/RW 002/001, Kel. Bongki, Kec. Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, (18/02/2018).

Dimana sehari harinya Abd. Rahman hanya tinggal dirumahnya karena ia sudah tak kuat jalan lebih dikarenakan kedua kakinya sudah tak sehat lagi, dan hidupnya hanya bergantug pada orang lain.

Ditengah himpitan ekonomi, ia dengan keterbatasnanya ketika memasak hanya pake kayu, dan ketika malam ia bergelap gelapan karena tidak punya listrik.

Saat di temui oleh media wartawan Abd. Rahman mengaku bahwa ia hanya tinggal seorang diri gubuknya yang sangat memprihatinkan dimana atapnya sudah bocor.

“Ie, saya hanya tinggal sendiri dirumah, karena istri saya sudah meninggal kurang lebih lima tahun yang lalu, dan saya juga tidak punya anak kandung, cuman anak angkat dulu tapi dia sudah lama pergi merantau dan tidak pernah ada kabarnya,” katanya.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan “kalau hujan saya terkadang kehujanan karena atapnya rumahku sudah kebocoran dan liat sendiri atapnya sudah rusak dan rumahku kasihan sudah hampirmi juga roboh, mau diapa kalau begini nasibta,” bebernya sambil meneteskan airmata.

Yang lebih parahnya lagi, Ia mengaku terkadang tidak makan dalam satu hari satu malam dan bahkan lebih, hanya minum air putih karena kehabisan beras.

“Saya juga terkadang tidak makan dalam satu hari satu malam dan bahkan lebih hanya minum air putih karena tidak ada beras bisa dimasak, itupun kalau ada beras hanya makan nasi dan lauknya hanya garam dan jarang sekali makan ikan,” Bebernya.

Tak hanya itu derita yang dialami Pri paruh baya ini, ia juga mengaku sudah lama tidak pernah menerimah bantuan Raskin dari pemerintah, “Saya sudah lama tidak menerimah raskin dari pemerintah dan hanya mengadu nasibku kepada Allah,” pungkasnya sambil menyebut nama Allah sambil meneteskan airmatanya

Rohani Salah seorang warga Bongki yang mengantar kerumah Abd. Rahman saat ditanya, sungguh kasihan melihat kondisi orang tua (Abd.Rahman red).

“Saya sangat prihatin keada orang tua ini, hidupnya sungguh kasihan, karena keluarganya tidak ada yang perhatikan sedang dia sakit sakitan dan melihat kondisi ruamhnya sudah hampir roboh dan atapnya sudah bocor dan saya menagis melihatnya keadaanya,” ungkapnya dengan Haru.

Lebih lanjut Rohani berharap semoga pemerintah setempat tidak menutup mata agar meperhatikan dan memberikan bantuan kepada orang tua ini.

“Semoga pemerintah memberi bantuan dan melakukan perbaikan pada rumahnya karena kita mi coba liatki dan saya tukut takut naik di atas karena rumahx diliat maumi roboh,” ujarnya dengan nada kasihan. (*)

Editor : Supardi

You may also like