Jakarta,– Panen Raya telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) di beberapa lokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah, hal itu berbanding terbalik dengan pasokan di Pasar Induk Cipinang masih kurang sehingga harga beras naik.
Seperti yang dilangsir dari detik.com Menurut Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso, panen raya artinya hampir seluruh daerah penghasil beras melakukan panen. Hasilnya pun mampu menutupi seluruh kebutuhan beras Nasional.
“Secara akumulasi di atas kebutuhan. Jadi kalau belum di atas kebutuhan belum bisa dibilang panen raya,” tuturnya saat dihubungi detikFinance, Minggu (11/2/2018).
Menurut pria yang pernah jadi Dirut Perum Bulog itu, kenaikan harga beras saat ini memang lantaran belum adanya panen raya. Sementara yang terjadi saat ini baru beberapa tempat saja yang melakukan panen.
“Jadi masih panen biasa, panen sedikit, masih di bawah kebutuhan bulanan,” tambahnya
Indikator kedua, kata Sutarto, kenaikan harga membuktikan bahwa situasi stok beras di pasar kurang. Pasokan tidak mampu mencukupi permintaan.
“Kalau memang panen raya pasti harga akan turun. Kalau stok banyak, kan harga juga pasti akan turun,” tambahnya.
Sutarto menambahkan, biasanya panen raya terjadi pada akhir Februari atau Maret hingga April. “Tapi menurut pemantauan teman-teman di lapangan memang belum panen raya. Ini masih permulaan,” tutupnya. (*)
Editor : Supardi