Hujan Kehujanan Panas Kepanasan, Begitulah Derita Kakek Joja di Sinjai Tinggal Disebuah Gubuk

0 comments

Sinjai, — ‎Sebuah sisa bangunan yang telah terbakar terlihat. Di bagian atapnya terpasang tenda‎, belakangan diketahui jika dilokasi itu dihuni oleh seorang Kakek yang sudah berusia renta di Dusun Tapillasa Desa Pattongko kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.

Dia (Joja), mirislah ketika kita melihat huniannya yang berukuran 2×2 itu sangat tidak layak huni‎Tinggal digubuk derita kakek berusia 68 tahun itu, tak bisa dibayangkan. Pasalnya dengan usianya yang sudah uzur mungkin cukup memprihatinkan ketika ia hendak berjalan kaki mencari sesuab nasib dilereng gunung.

Hujan kehujanan, panas kepanasan mungkin seperti itulah derita Kakek Joja. Dari informasi yang diperoleh media ini, jika sebelumnya hunian Kakek Joja pernah dilahap si jago merah. Ketika asap melanda wilayah huniannya, mereka berjibaku dalam suasana yang memprihatikan.Tak ayal, Kekek rentah merupakan warga dilokasi itu kondisinya kala memprihatinkan‎, warga yang masihtersisa hartanya membangun kediamannya, sementara Kakek Joja yang tak memilik biaya untuk memperbaiki seperti rumah warga lainnya, hingga Kakek Joja berinisiatif memperbaiki atap rumahnya dengan menggunakan terpal beralas tanah.

Ketika hujan terus mengguyur gubuk hunian Kakek Joja biasanya nyaris rubuh diterjang angin. Dengan keadaan seadanya mereka warga bahu membahu membangun gubuk Kekek Joja atas inisiatif Kepala Dusun Tappilasa, rumah sebelumnya gubuk seluas 2×2 meter dan kini jadi rumah panggung dengan berukuran 3×4 M, mereka warga prihatin akan nasib Kakek Joja yang bisa saja jatuh sakit ‎ketika terus berhuni gubuknya yang sempit.

“Saya prihatin. Saya melihat mereka tidur meringkuk dan bahkan ada yang tidak tidur sama sekali. Ada pula yang hanya menyandarkan kepalanya saja ketika hujan. Gubuk mereka yang nyaris rubuh,” cerita salah seorang warga setempat, Jumat (9/2/2018)

Menurut Saleha anak Kakek ‎Joja jika sejauh ini ia bersama ayahnya selama berhuni di gubuk ia tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah, “Kalau selama ini. Saya berhuni disini dan sudah empat bulan lamanya. Kami tak pernah mendapat bantuan perbaikan rumah dari Pemerintah Kabupaten Sinjai dan itu tidak pernah sama sekali,”tutur Saleha sambil mengusap air matanya.‎

Sementara itu Bahri yang merupakan Kepala Dusun Tapilasa Desa Pattongko mengungkapkan, pihaknya bersama warga bahu-membahu membangunkan rumah panggung terhadap Kakek Joja lantaran konsinya cukup memprihatinkan.

“Kami ini manusia yang memiliki rasa. Nah perihalitu membuat saya berinisiatif lalu menyampaikan warga untuk bersama-sama membangunkan rumah panggung Kakek Joja. Namun kami pula berharap agar pemerintah untuk dapat mengulurkan tangan terhadap Kakek Joja,”imbuhnya (*)

Editor : Arjuna Sakti

You may also like