SINJAI – Dugaan tindak kekerasan terhadap siswa salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, kembali terjadi. Murid berinisial MS (12) dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Sinjai Tengah karena mengalami sakit di kepalanya, Rabu (24/1/2018).
Menurut pengakuan tante korban, Nuraeni, MS jika pada hari Senin kemarin Ponakannya ditugaskan sebagai Pasukan Pengerak Bendera Upacara. Saat itu, MS bertugas sebagai penarik tali bendera yang didampingi dua orang temannya, AI dan AL. Ketiganya merupakan murid kelas 5 SD yang beralamat di Desa Sao Tengah, Sinjai.
Pada saat itu, lanjut Nuraeni, MS tidak bisa meyelesaikan penaikan bendera dengan sempurna. Lagu Indonesia Raya telah selesai dinyanyikan, namun bendera Merah Putih masih berada di pertengahan tiang bendera.
“Dia jadi pembawa bendera dengan temannya, Selesaimi lagu Indonesia Raya dinyanyikan tapi ini anak benderanya belum sampai kepuncak tiang,” ujar Nuraeni saat ditemui di Puskesmas.
Karena masalah inilah, sang kepala sekolah marah dan memanggil ketiganya keruangannya untuk diberi pembinaan. Hanya saja, di dalam ruangan, MS mendapatkan tindak kekerasan dengan dipukul dibahagian pantat dan kepalanya.
Sesampainya di rumah, MS menyampaikan ke tantenya jika mengalami pusing, dan sebelumnya sempat muntah. “Dia sampaikan ke saya kalau sakit kepalanya dan pusing, saat saya cek ternyata badannya panas, jadi saya beri obat penurun panas, di hari berikutnya masih tetap sama, saya beri obat ramuan lagi dari daun pepaya, tetapi kian parah. Karena saya khawatir akhirnya saya bawa kepuskesmas untuk dirawat,” jelasnya.
Sementara itu, saat ditemui, korban dalam keadaan terbaring lesu mengaku dipukul di bagian pantat lalu kepalanya. Sedangkan dua temannya bertugas tidak dipukul, hanya dinasehati saja. “Sayaji dipukul, pantatku dulu, baru kepalaku pakai tangan,” ungkap MS.
Sementara itu, wali kelas korban yang berada di lokasi membesuknya membenarkan jika korban dipukul. Namun hanya dipantatnya dan membantah jika dipukul di kepala.
“Betul dipukul, tapi hanya pantatnya, kepalanya tidak. Itu juga bukan bentuk pemukulan hanya pembinaan saja,” ungkapnya.
Saat ini, pihak keluarga korban juga telah melaporkan kejadian ini Polsek Kecamatan Sinjai Tengah untuk dilakukan proses lebih lanjut. Sekedar diketahui, orang tua korban, MS sudah meninggal sehingga dia dirawat oleh tantenya sendiri. (*)
Editor : Supardi