PAREPARE — Proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Kota Parepare, kembali jebol dan mengakibatkan satu mobil truk kandas di Duiker yang berada di depan CU Baru, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare Sabtu Kemarin. Sekedar diketahui bahwa jembatan tersebut di kerjakan pada bulan Desember Tahun 2017.
Ketua LSM InCare, Andi Ilham, menegaskan bahwa, Soal ambruknya duiker di Jalan Bau Massepe di depan Cahaya Ujung, Cappa Galung tersebut, mungkin saja di akibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kualitas pekerjaan yang kurang baik dan mungkin diakibatkan oleh tonase kendaraan yang melebihi kapasitas, pastinya ini bukan bencana alam.
“Jika dicermati kejadian tersebut, dugaan sementara kita lebih pada kualitas pekerjaan serta kondisi beton pada pekerjaan ini yang mungkin saja belum waktunya untuk digunakan,” ungkap Ilham saat di konfirmasi, Senin (15/1/18)
Lanjut Ilham, seharusnya pihak terkait maupun aparat penegak hukum mengkaji dan melakukan pemeriksaan mutu beton yang dilaksanakan pada pengerjaan pembangunan jembatan Duiker tersebut yang baru saja dilaksanakan pada akhir tahun 2017 lalu.
“Kita dapat menyimpulkan bahwa beban tonase dari barang yang diakut oleh mobil ekspedisi tersebut, tentu kita harus melihat bahwa kendaraan truk itu, telah melalui beberapa jembatan duiker sejenis sebelum tiba pada lokasi yang jebol dan tidak ada yang jebol, inilah di khawatirkan jika tahapan di lapangan kurang mendapat pengawasan dari Dinas terkait,” tutur Andi Ilham.
Sementara itu PPK yang juga Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Parepare, Anasdar saat dikonfirmadi menjelaskan, “Saya sudah menghubungi pihak rekanan, kemungkinan besok sudah mulai mau dikerja ulang,” katanya
Saat ditanya soal anggaran duiker tersebut Anasdar lupa beberapa nilainya, “Pekerjaan ini masih tanggung jawab pihak rekanan selama enam bulan kedepan,” tandasnya. (Udin)
Editor : Supardi
