MAKASSAR — Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), Sulsel Irjen Pol Umar Septono pasca ledakan bom di halaman Mapolsek Bontoala, usai melakukan peninjauan di lokasi kejadian di Kantor Mapolsek Bontoala Jalan Sunu, selanjutnya menjenguk kedua korban ledakan yakni Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin yang mengalami luka pada jari, sedang personelnya Brigpol Yudirsal yang bertugas pada bagian Opsnal juga mengalami luka pada bagian paha kanannya.
Kapolda Sulsel saat bertandang di Rumah Sakit Bhayangkara mendengar cerita Kapolsek bahwa kejadian pelemparan bom dilakukan oleh pelaku sempat dirinya melepaskan tembakan ke arah pelaku. Namun tembakan itu meleset.
“Sewaktu pelaku datang melakukan pelemparan, Kapolsek sempat mengejar pelaku saat kabur lewat belakang kantor Mapolsek Bontoala bahkan korban sempat menembak pelaku sebanyak tiga kali,namun meleset hingga pelaku berhasil melarikan diri. Itu juga karena lokasi pelarian pelaku di cukup gelap dan jari tangan Kapolsek dalam keadaan terluka. Tapi saya mengapresiasi Kapolsek dan Brigpol Yudirsal, dengan kesigapan dilakukan,”cetus Umar
Semantara itu Pangdam, XIV Hasanuddin, Mayjen Agus Surya Bakti dengan tegas mengintruksikan kepada jajarannya untuk turut serta melakukan pengejaran terhadap pelaku pemboman di halaman Polsek Bontoala.
“Kami tegaskan kepada jajaran kami untuk bergerak membantu kepolisian untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku pemboman di halaman kantor Mapolsek Bontoala dan saya juga tegaskan agar personel jangan pernah lengah dan tetap selalu siaga. Melihat pesta perhelatan politik secara serentak pada pemilian Gubernur, Walikota dan Bupati di Sulsel dan Kabupaten Kota,” tegas Agus saat melakukan peninjauan di Mapolsek Bontoala
Selain mengintruksikan personelnya Pangam juga ajak masyarakat bersama-sama untuk mewujudkan Sulsel dalam kondusif aman, “Kami harap senergitas masyarakat, untuk menjaga situasi di Sulsel, jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat memicu keamanan dan ketertiban masyarakat,” harapnya
Sebelumnya pesta pergantian tahun baru usai, namun suara ledakan petasan masih sahut menyahut, kendaraan lalulalang masih ramai di Jalan Raya. Jarum jam menunjukkan pukul 03.00 Wita. Terdengar suara ledakan cukup dahsyat, ledakan itu tepatnya di Kantor Mapolsek Bontoala Jalan Sunu.
Tak ada yang menyangka dengan suara ledakan itu merupakan bom rakitan yang diledakkan oleh pelaku lantaran suara ledakan petasan masih ramai terdengar. Belakangan diketahui jika insiden ledakan di Mapolsek Bontoala, pada Senin (1/1/2018),dini hari, merupakan ledakan bom rakitan,ledakan ini pun telan korban luka bahkan yang jadi korban adalah Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin ia mengalami luka pada jari, selain Kapolsek juga seorang personelnya Brigpol Yudirsal yang bertugas pada bagian Opsnal juga mengalami luka pada bagian paha kanannya.
Kapolsek Bontoala Kompol Rafiudin dan anggotanya Brigpol Yudirsal secepatnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis, selanjutnya tim gabungan dari forensik Bareksrim Mabes Polri yang mendapat informasi langsung kelokasi tempat kejadian perkara mereka melakukan penyisiran guna melakukan olah tempat kejadian perkara.
Informasi yang berhasil dihimpun,insiden ledakan bom jenis Pipa itu terdengar sampai 2 kali dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK), setelah OTK melempar bom ke kantor Mapolsek Bontoala. Dia kemudian langsung kabur lewat belakang kantor Polsek Bontoala tembusan ke halaman Masjid Al-Markaz Al-Islami.
Personel Polsek Bontoala yang siaga di kantor pada hari itu begitu mendengar ledakan tersebut, mereka langsung keluar diruangannya, lalu melakukan pencarian terhadap pelaku pelempar bom pipa tersebut, dari pengejaran itu sampai dibelakang kantor Polsek Bontoala ditemukan ransel yang diduga milik pelaku.
Seorang pemuda yang mengaku melihat kejadian tersebut. Dia menyebutkan jika pelaku pelempar bom masuk ke halaman Mapolsek Bontoala, setelah melakukan pelemparan pelaku kemudian kabur lewat belakang kantor Mapolsek Bontoala yang tembus pada halaman Masjid Al-Markaz Al-Islami
“Saya lihat pelaku itu berada di halaman Polsek Bontoala Pak, setelah ia melempar ia kemudian lari lewat belakang kantor Polsek Bontoala tembus ke halaman Masjid Al-Markaz Al-Islami. Sayangnya wajahnya tidak jelas,”beber pemuda tersebut.
Usai petugas kepolisian mengambil keterangannya, pemuda tersebut kemudian dibawa ke lantai 2 Mapolsek Bontoala untuk dimintai keterangannya, belum diketahui status pemuda tersebut. Hanya saja petugas ke polisian masih melakukan penyelidikan.
Tidak lama berselang sekitar pukul 04.00 Wita. Pasca insiden ledakan bom pipa Tim gabungan dari Resmob Polda Sulsel, Tim Gegana Brimob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes, Reskrim Polsek Bontoala,Tim Inafis dari Sat Reskrim Polrestabes Makassar, Polisi Satwan K9 Polda Sulsel membawa anjing pelacak Malinowsky, dan Tim Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Sulsel dan Gegana Polda Sulsel.
Mereka tim gabungan melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP), tampak anjing pelacak melakukan penyisiran diarea bangunan Mapolsek Bontoala mengendus langkah kaki pelaku yang meninggalkan jejak.
Dari hasil penyisiran dilakukan tim gabungan, ditemukan beberapa barang bukti berupa sendal, mor (baut), pipa besi,alat penembakanrakitan yang terbuat dari kaleng dan plastik yang dibalut dengan latban.
Perempuan bernama Yanti (47), yang merupakan saksi mata mengatakan, bahwa dirinya saat itu melihat seorang pemuda datang dari arah belakang dengan mengenakan paci. Dia menyebutkan ciri-cirinya orang itu katanya bertubuh kecil,kedantangannya pun langsung melempar benda yang mengeluarkan bunyi ledakan.
“Pelaku bertubuh kecil mengenakan paci itu datang dari arah belakang kantor Polsek Bontoala, kedatangannya pun langsung melakukan pelemparan berupa benda yang mengeluarkan letusan sebanyak 2 kali di halaman kantor Polsek Bontoala. Saya terkejut cemas mendengar suara ledakan itu dan melihat ledakan itu mengeluarkan gepulan asap, ada pula rekannya yang datang membawa tas,”jelas Yanti di Mapolsek Bontoala.
Ditengah berjalannya proses olah tempat kejadian perkara, Kepala Kepolisian Daerah Irjen Pol Umar Septono tiba di kantor Mapolsek Bontoala, kedatangan meninjau lokasi ledakan disamping itu mengumpulkan keterangan dari hasil penyisiran dan penyelidikan yang dilakukan personelnya. Tidak lama berselang Panglima Komando Daerah Militer (Kodam), XIV Hasanuddin, Mayjen Agus Surya Bakti juga turun melakukan peninjauan pasca ledakan bom pipa di kantor Mapolsek Bontoala.
Kapolda Sulsel usai meninjau kantor Mapolsek Bontoala ia kemudian dicecar pertayaan oleh awak media. Pasalnya insiden ledakan membuat petugas pengamanan kepolisian kecolongan dalam melakukan pengamanan pesta pergantian tahun lantaran adanya ledakan bom pipa yang terjadi di halaman kantor Mapolsek Bontoala.
Menurut orang nomor satu Polri Sulsel ini, bahwa perihal terjadinya ledakan tersebut petugas kepolisian tidak kecolongan dalam melakukan pengamanan pesta pergantian tahun baru. Namun kejadian tersebut terjadi pasca pengamanan pesta pergantian tahun.
“Bukanlah kejadian ini merupakan kecolongan dalam pengamanan pesta pergantian tahun baru dan personel kami melakukan pengamanan sudah maksimal,”jelas Umar
Dikatakan, kejadian kala itu disaat anggota Mapolsek Bontoala sedang duduk-duduk kemudian datanglah pelaku melakukan pelemparan, “Personel kami sementara duduk tiba-tiba datanglah pelaku kedatangannya pun melakukan pelemparan sebanyak dua kali dan mengenai dua orang anggota kami. Atas kejadian ini kami tetap siaga 1 dan pengamanan kantor Polsek-polsek akan ditingkatkan agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini,”jelas Umar.
Sementara itu Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti menambahkan, aksi pelemparan bom dilakukan oleh pelaku melihat dari momen kesempatan yang dimanfaatkan “Ya aksi pelaku ini sama dengan pencuri ia melakukan saat ada kesempatan,”tandasnya
Petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan atas insiden mengakibatkan dua anggota kepolsian jadi korban luka, kedua korban masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara. Tak ada korban jiwa akibat insiden ini, bangunan kantor Mapolsek Bontoala juga tak mengalami bangunannya retak dan kerusakan lainya akibat ledakan tersebut.(*)
Editor : Arjuna Sakti