PAREPARE — Beberapa orang tua murid, mengeluh soal beredarnya Buku cetak yang di bagikan kepada Anak-anak atau Putra-putri mereka yang masih duduk di Bangku Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Parepare.
Nirmala, salah satu warga Kota Parepare yang kedua orang putrinya masih duduk di bangku SD mengungkapkan, jika awalnya Sepulang sekolah dua putrinya membawa kedua Buku cetak dari sekolah, buku cetak tersebut yaitu, buku pintar Jarimatika dan Buku cetak Belajar Shalat dan Berdoa, buku cetak itu penuh warna, dan katanya diterbitkan oleh Penerbit Cv. Tidar Ilmu Magelang dan Cv. ITA Surakarta.
“Awalnya saya kira dibagikan gratis buat putri saya selaku murid yang masih SD, ternyara kami harus membeli buku cetak itu sebesar Rp.20 Ribu per satu buku, jadi kalau 2 buku kami harus membayar Rp.40 ribu yang katanya harga itu untuk ganti biaya produksi buku tersebut,” Kata Nirmala, Senin (4/12)
Lanjut kata dia, “Katanya Indonesia Pintar, bagai mana anak yang berasal dari ekonomi lemah seperti kami bisa pintar, kalau buku cetak saja harus dibeli, bagaimana warga miskin bisa pintar kalau begitu dek,” ungkap Nirmala, yang mengaku berasal dari keluarga kurang mampu ini.
Hal senada juga dibenarkan oleh Fery, salah satu orang tua murid yang Putranya duduk dibangku kelas V SD, menurut Fery, “Saya ini cuma kuli bangunan yang untuk makan saja masih kekurangan dan pas-pasan, terus masalah buku cetak itu, betul-betul kami tak sanggup beli jadi terpaksa kami pulangkan buku tersebut kesekolah anak kami, awalnya kami kira di bagikan gratis, ternyata tidak, jadi saya suruh anak saya pulangkan buku tersebut kesekolahnya, padahal di brosur buku itu ada kalimat Indonesia Pintar, bagaimana anak miskin seperti anak kami bisa pintar kalau ternyata masih ada saja buku cetak seperti itu dari sekolah yang harus dibeli,” Ujarnya
Fery juga menduga ada permainan antara pihak sekolah dan para pedagang buku yang tidak di ketahui oleh Dinas Pendidikan, “Jadi saran saya buat para Kepala Sekolah dan Para Guru-guru di Sekolah Dasar (SD) yang ada di Parepare agar tidak jadi makelar para penjual-penjual atau pedagang buku cetak,” harap Fery (*)
Penulis : Jamaluddin (Udin)
Editor : Palewai