SINJAI — Sektor Pariwisata sangat potensial untuk pemberdayaan ekonomi rakyat dan mempunyai multiplier effect yang sangat luas. Karena usaha-usaha di sektor pariwisata terkait langsung dengan banyak sektor lain yang mempengaruhi kehidupan ekonomi rakyat.
Hal itu di ungkapkan Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata dan Travel (Asita) Sulsel, Didi Leonardo Manaba, di Kantor Desa Tongke-Tongke dalam Forum Tata Kelola Pariwisata yang digagas oleh Disbudpar Propinsi Sulsel, Kamis (16/11)
“Konsep pengembangan pariwisata berbasis masyarakat merupakan langkah efektif untuk menjadikan sektor pariwisata memberikan manfaat optimal kepada masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Sinjai, Drs. Yuhadi Samad mengatakan bahwa Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan sektor pariwisata melalui Kepompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Menurutnya Sektor pariwisata bisa mendorong peningkatan perekonomian masyarakat sehingga perlu adanya keterpaduan antara masyarakat dan pemerintah.
“Pemerintah dan masyarakat harus saling mendorong dan mendukung dalam pengembangan sektor pariwisata sehingga bisa memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak,” kata Mantan Camat Sinjai Utara ini.
Lanjut Yuhadi Mengatakan bahwa Hutan Mangrove Tongke-Tongke merupakan destinasi wisata andalan Sinjai yang terus dikembangkan dan dipromosikan hingga tingkat nasional dengan harapan bisa menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Sementara itu Kepala Desa Tongke-Tongke Sirajuddin menuturkan bahwa pihaknya selalu mendukung warganya yang ingin berpartisipasi dan bekerjasama dalam pengembangan wisata ini.
“Saya berharap kedepan warga kami kesejahteraan ekonominya meningkat dengan keterlibatannya dalam pengelolaan hutan mangrove,” Pungkas Kades. (*)
Editor : Palewai