MAKASSAR — Dampak dari faktor Krisis Ekonomi Global yang tengah melanda Nusantara, tidak sedikit perusahaan besar dan perusahaan kecil terpaksa mengurangi ratusan karyawannya hingga ada yang gulung tikar.
Hal serupa juga dialami Perusahaan Terbatas (PT) Semen Bosowa yang beroperasi di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Hal tersebut dibenarkan Humas PT Semen Bosowa, Ramli Mannong, Jumat (20/10)
“Kami dengan berat hati, terpaksa mengurangi ratusan karyawan terbaik dari perusahaan ini. Langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan,” Katanya
Terkait rumor yang beredar di publik bahwasanya pengurangan yang dilakukan management PT Semen Bosowa lebih dari setengah dari jumlah karyawannya, hal tersebut ditepis Ramli.
“1300 karyawan terbaik yang dimiliki perusahaan ini, dan tidak benar rumor yang tersiar di publik bahwasanya setengah karyawannya dikurangi. Management hanya memangkas 20 – 30 % karyawan dimana sekitar 200 – 300 orang” ungkapnya.
Menurut Ramli, selain faktor krisis ekonomi global, faktor ketatnya kompetiter harga semen di Indonesia, yang mendorong management menempuh solusi terakhir yakni pengurangan karyawan.
“Sangat menyesal, dua ratus hingga tiga ratusan karyawan harus dikurangi, pasalnya pihak perusahaan tidak memiliki kemampuan lagi untuk menggaji mereka. Dan langkah ini, solusi terakhir yang bisa management lakukan untuk menyelamatkan perusahaan agar bisa beroperasi di Maros” paparnya.
Lebih lanjut ramli mengatakan mereka yang terkena imbas pengurangan, segala haknya akan diberikan pihak perusahaan.
“Kami akan memberikan semua hak tiga ratusan karyawan yang terkena imbas pengurangan, dimana sesuai dengan aturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Dan apabila kondisi perusahaan telah stabil, maka pihak management akan berupaya menarik kembali karyawan tersebut,” Tutupnya (*)
Penulis : Rudy Anwar
Editor : Palewai