MAKASSAR, — Aksi unjukrasa yang digelar di depan Kantor Bank Negara Indonesia (BNI), Jalan Jenderal Sudirman oleh Mahasiswa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro Makassar dan Himpunan Aktivis Makassar (HAM), berujung ricuh, Kamis (12/10).
Sebelumnya pengunjukrasa yang menggunakan mobil Pic up yang dilengkapi alat pengeras suara itu tiba di depan BNI Jalan Jenderal Sudirman, mereka pengunjukrasa hendak berorasi tentang adanya dugaan kriminalisasi nasabah prioritas (pengusaha lokal), yang dilakukan oleh pihak oknum Bank BNI, serta dugaan pelanggaran Standar Operasional yang dilakukan oleh seorang pejabat Bank BNI cabang.
Tak berselang lama situasi, tiba-tiba gaduh saat sekelompok warga datang langsung saja mencegat pengunjukrasa dan membubarkan aksi mereka. Mereka pengunjukras terlibat adu fisik bersama kelompok preman yang jumlahnya begitu besar. Insiden itupun sempat menuai kemacetan, kejar kejaran pun terjadi, dan spanduk milik pengunjukras dirusak oleh kelompok preman.
Beruntung petugas kepolisian dari Polsek Ujung Pandang yang turun dilokasi langsung meredam aksi kedua kelompok yang saling adu fisik itu, seorang sopir mobil Pic up yang digunakan pengunjukrasa merasa cemas saat diegat, iapun berkesempatan tancap gas menghindari sekelopok massa orang tak dikenal yang tiba-tiba membubarkan aksi pengunjukrasa.
Dari inforasi yang dihimpun diduga pembubaran aksi Mahasiswa tersebut dilakukan oleh kelompok Preman. Namun meski begitu petugas kepolisian yang dibantu pengemudi jalan berhasil meredam insiden tersebut, disamping itu petugas kepolisian melakukan penyisiran. Dari penyisiran dilakukan petugas kepolisian ditemukan sebuah tas berisi busur (panah), yang diduga milik kelompok orang tak dikenal.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek), Ujung Pandang Kompol Wahyu, pihaknya bersama personil turun kelokasi saat menerima informasi, kemudian melerai kelompok orang tak dikenal bersama pengunjukrasa, “Kami masih melakukan penyelidikan atas insiden ini.Kami juga arahkan pengunjukrasa yang jadi korban untuk melaporkan kejadian tersebut,” kata Kapolsek.
Sementara itu Djaya Jumain yang merupakan Sekretaris Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Sulawesi selatan, mengecam atas tindakan yang dilakukan oleh sekelompok preman yang melakukan penyerangan terhadap aksi pengunjukrasa oleh Aktifis Himpinan Aktifis Mahasiswa (HAM), di BNI
“Itu tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh kelompok Preman dan tidak bisa dibiarkan melakukan kekerasan terhadap Mahasiswa. Kami minta BNI yang harus bertangungjawab atas insiden tersebut. Kami juga minta petugas kepolisian untuk mengusut tuntas tindakan Premanisme yang dilakukan oleh kelompok Preman.” tegas Djaya Jumain (*)
Editor : Arjuna Sakti