WAJO, — Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, pepatah lama ini pantas ditujukan terhadap pasangan kekasih yang merupakan orang tua bayi malang yang ditinggalkan sebatang kara itu disebuah balai-balai di depan rumah seorang warga di Ulungalung Desa Lempa Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo hingga menggerkan warga.
Aksi pasangan kekasih ini pun terungkap, setelah petugas kepolisian melakukan penyelidikan untuk diketahui orang tua bayi malang yang ditinggalkan sebatang kara itu. Dari hasil penyelidikan petugas akhirnya berhasil mengidentifikasi orang tua bayi malang tersebut. Dia berinisial Andi ARL (17 ), yang merupakan ayah bayi ini yang juga seorang pelajar yang berdomisili di Jampu Alau Desa Manurung Kecamatan Bola dan Ibu Bayi ituberinisial WW (16), yang juga seorang pelajar beralamat di Jalan Dusun Amesangeng Desa Tosora Kecamatan Majuleng.
Petugas kepolisian Tim gabungan Polsek Pammana bersama Unit Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak (PPA), Polres Wajo setelah mengantongi identitas orang tua bayi malang itu. Selanjutnya pada Hari Senin (2/10/2017), sekira pukul 17.30 Wita. Tim gabungan melakukan penangkapan lebih dulu terhadap Andi ARL yang diketahui sedang berada di sekolah SMK 1 Sengkang Ujungbaru Kecamatan Tanasitolo Kabupaten. Andi ARL pun tak berkutik saat petugas kepolisian datang menjemputnya. Dia kemudian digelandang ke Mapolres Wajo untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Dihadapan polisi yang memeriksanya Andi ARL mengakui perbuatannya jika sejauh ini telah melakukan hubungan terlarang bersama kekasihnya WW. Dari hasil hubungan gelap itu hingga akhirnya WW hamil, kemudian melahirkan bayi dari hasil hubungannya.
Tidak sampai disitu,Andi ARL juga mengungkapkan bayinya dilahirkan disebuah semak-semak tanpa melalui pertolongan medis. Ironisnya saat bayinya lahir. ARL yang memotong tali pusar bayinya tersebut dengan menggunakan kunci rumah, bayi kemudian ia bungkus dengan menggunakan baju yang dikenakannya.
Petugas kepolisian usai mendengar pengakuan Andi ARL hari itu juga petugas menggiring ARL untuk menunjuk persembunyian WW. Alhasil petugas kepolisian berhasil pula mengamankan WW, kemudian WW digiring ke Mapolres Wajo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Unit PPA Polres Wajo.
Terpisah Kapolres Wajo AKBP Noviana Tursanurohmad yang dikonfirmasi, Rabu (4/10/2017), membenarkan penangkapan terhadap orang tua yang meninggalkan bayinya disebuah balai-balai depan rumah seorang warga, kejadian itu pun kata dia cukup menghebohkan warga.
“Iya betul saja. Kami berhasil mengamankan orang tua bayi yang ditinggalkan itu, keduanya masih pelajar, masih remaja. Dia keduanya mengakui jika bayi itu merupakan hasil hubungan terlarang yang dilakukan sejauh ini, akibatnya Anak Baru Gede (ABG), wanita itu hamil sampai melahirkan. Hanya mereka berdua saja menyaksikan, beruntung bayinya selamat. Namun sayang setelah bayinya lahir ditinggalkan sebatang kara disebuah balai-balai, perihal itu hingga perbuatan keduanya terungkap,” beber Noviana.
Dari keterangan keduanya lanjut Mantan Kasat Reksrim Polrestabes Makassar ini, pasangan kekasih itu setelah bayinya lahir pada Hari Minggu (1/10/2017), tepatnya di wilayah Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.
”Sebelumnya perempuan WW tengah meringis kesakitan. Dia hendak melahirkan bayinya itu, ia kemudian berinisiatif menghubungi pacarnya yakni Andi ARL katanya dirinya hendak melahirkan, usai keduanya berkomunikasi untuk janjian, WW meninggalkan rumahnya. Keduanya pun bertemu lalu berboncengan bermaksud ke Puskemas Majauleng. Namun diperjalanan perut WW terasa sakit. Dia mengarahkan Andi ARL untuk segera mencari tempat yang sepi. Andi ARL pun menuruti WW,” jelas Noviana lagi.
Tak lama berselang setiba di tempat yang sepi tepatnya di daerah Cinongtabi Kecamatan Majauleng, WW kata Noviana, kedua berlari menuju ke sebuah semak-semak belukar.
“Saat di semak-semak belukar WW merasakan sakit menandakan bayinya akan lahir, WW kemudian terbaring sesekali meringis kesakitan, melihat kondisi WW. Andi ARL berinisiatif membantu WW dengan cara memijit perutnya agar tidak merasa kesakitan. Hanya sejam saat itu Bayi dalam kandungan WW lahir sekira pukul 15.00 Wita,” terangnya
Andi ARL yang menyaksikan WW melahirkan kata Noviana lagi, selanjutnya ia memotong tali pusar bayinya tersebut dengan menggunakan kunci rumah, “Bayi saat lahir dan masih ada tali pusarnya Andi ARL yang memotong tali pusar bayinya itu dengan menggunakan kunci rumah, kemudian bayinya dibungkus menggunakan baju yang dikenakannya lalu keduanya beristirahat, setelah beristirahan selama 30 menit keduanya pun kembali berbocengan bertujuan ke rumah kos-kosan Andi ARL bermaksud mengambil sarung dan helm, lalu keduanya pun menuju ke SPBU Amessangeng,” ujar Noviana
Dikatakan saat keduanya yang tiba di SPBU Ammessangang WW selanjutnya masuk kedalam WC hendak mengganti baju yang dikenakannya, “Baju yang dikenakan melahirkan WW, usai mengganti bajunya di kamar WC SPBU, baju itu digunakan membungkus bayinya lalu dilapiskan dengan sarung. Dari lokasi ini, keduanya melanjutkan perjalanan dengan membawa bayinya itu menuju Kabupaten Bone, Nasib apes pun dialami saat di perjalanan ban motornya meletus di sekitar pasar sentral,” kata Noviana
Selagi motor di perbaiki Andi ARL kemudian membelikan WW Susu cap beruang, “Motornya sudah baik mereka kemudian menuju SBPU Sengkang bermaksud WW hendak menyusui bayinya, usai menyusui bayinya dia kemudian melanjutkan lagi perjalanan menuju Pammana sekira pukul 21.30 wita. Disinilah mereka menyimpan bayi malangnya itu di sebuah balai-balai depan rumah seorang warga,” kata Noviana
Atas kejadian ini tambah Niviana pihaknya menindak lanjuti kasus ini, setelah keduanya berhasil diamankan, “Untuk perempuan WW dilakukan visum. Kami juga akan melakukan pemanggilan terhadap orang tua keduanya. Kini mereka keduanya menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Wajo,”pungkas Kapolres (*)
Editor : Arjuna Sakti