​Adik Tak Pernah Ada Kabar, Ternyata Ditemukan Tewas

0 comments

MAKASSAR, — Penghuni kos yang berlokasi di Jalan Balana Raya Nomor 23 geger. Pada Hari Minggu malam (17/9/2017), sekira pukul 20.00 Wita. Berawal dari beny (68), warga Jalan Terong 9 Nomor 9, salah seorang tamu kos  itu yang mendatangi kos kamar nomor 4 yang dihuni oleh pria bernama Hok Seng (60), Beny saat berada didepan kamar kos Hok Seng terlebih dulu mengetuk pintu kamarnya hingga berkali-kali Namun tak pernah ada jawaban.

Benny menaruh curiga ketika berdiri didepan pintu kamar Hok Seng merasakan bau menyengat, “Waktu mau masuk kamar, saya curiga dengan kamar itu. Baunya minta ampun. Saya kemudian meminta tolong ke pemilik kos serta warga setempat, untuk membantu saya membuka pintu, begitu pintu terbuka saya pun terkejut melihat Hok Seng sudah jadi mayat dia terbujur kaku di tempat tidurnya,” beber Benny seraya sambil mengusap air matanya.

Dikatakan, Dirinya mendatangi kos korban karena sudah beberapa hari kabarnya tak pernah ada, “Dia Hok Seng adalah adik saya dan saya kakaknya. Saya mendatanginya karena sejak beberapa hari tak pernah ada kabarnya. Makanya saya mendatanginya untuk mengetahui keberadaannya. Namun ternyata saya temukan adikku sudah jadi mayat,” ujarnya.

Indar Wahyu (34), yang merupakan anak dari pemilik kos tersebut mengatakan, dirinya ‎saat itu sementara sedang duduk didepan rumahnya bersama Randa seorang penghuni kos, tiba-tiba saja di panggil oleh seorang tamu penghuni kos yakni Beny.

“Saya sementara duduk didepan rumah bersama seoramg penghuni kos yakni Randa, kemudian saya di panggil oleh seorang tamu penghuni kos yakni Beny. Dia menyampaikanku untuk membantu mendobrak pintu yang dihuni kamar 04. Saya pun membantu mendobraknya saat pintu berhasil kami buka kami melihat penghuni kamar 04 sudah dalam kondisi terbujur kaku dan sudah berbau tidak sedap,” ungkap Indar Wahyu.

Sementara itu Yan seorang penghuni kos tetangga korban mengaku terakhir melihat korban pada Hari Jumat (15/9/2017), sekira pukul 17.30 Wita. “Terakhir sayalihat korban pada Hari Jumat Sore. Saya melihatnya saat itu sedang masuk kedalam kamarnya, tidak lama kemudian korban keluar dari kamarnya hanya membuang sampah kemudian masuk kembali kedalam kamarnya,” terang Yan

Aparat kepolisian Polsek Makassar yang di Pimpin Ka SPK Aiptu Andi Ronta yang tiba di lokasi tempat kejadian langsung, mengambil keterangan saksi-saksi kemudian mengamankan lokasi untuk kepentingan penyelidikan.

Menyusul Tim Unit Identifikasi Polrestabes Makassaryang di pimpin Bribka Hariyanto bersama Brigpol Eko yang juga tiba dilokasi tempat kejadian (TKP)‎, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan hasil sementara kami tidak temukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, selain dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan disebutkan pulah dari keterangan beberapa saksi yang tak lain kakak korban, kemudian pemilik rumah kos serta tetangga kos korban.Namun disebutkan pihak keluarga korban jika korban memiliki riwayat penyakit jatung sejak tahun lalu bahkan korban pernah terserang penyakit stroke serta hipertensi,” jelas Bribka Hariyanto, Senin (18/9/2017).

Sebelum jenasah korban diserahkan, pihak kepolisian meminta untuk dilakukan ‎outopsi. Namun keluarga korban menolaknya dan meminta jenasah korban dibawah ke rumah duka Budi Luhur di Jalan A. Mappaoddang .

“Kami sebelum menyerahkan jenasah korban lebih dulu meminta ke pihak keluarganya untuk dilakukan outopsi. Namun pihak keluarga korban menolak. Mereka meminta jenasah korban untuk dibawah kerumah duka Budi Luhur di Jalan Mappaodang,” pungkas Bribka Haryanto ‎(*)

Editor : Arjuna Sakti

You may also like