Kodam XIV Hasanuddin Gelar KOMSOS Bersama LMPI Sulsel Bahas Ancaman Proxy War

0 comments

MAKASSAR — Kodam XIV Hasanuddin menggelar Komunikasi Sosial bersama Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) dengan seluruh Komponen masyarakat, pemda dan KB TNI se Kota makassar di baruga Syeh Yusuf Makodam IV HSN, Rabu (6/9).

Selain diikuti oleh Ketua Laskar Merah Putih Indonesia Andi Nur Alim, S.Pd, Masyarakat, Pemerintah dan KBT, kegiatan yang mengusung tema Melalui Komsos kita bersama menjaga indonesia, TNI dengan Komponen Masyarakat dan Keluarga Besar TNI (KBT) dalam rangka mewaspadai Proxy War di wilayah NKRI, ini juga diikuti oleh perwakilan Akademisi, dan perwakilan mahasiswa di Kota Makassar.

Ketua LMPI SulSel Andi Nur Alim, SPD dalan laporannya menyatakan mengenai kondisi bangsa saat ini kita harus serius menghadapi  dan yang terpenting janganlah sampai  kita menari-nari diatas penderitaan rakyat. 

“Pemerintah harus bertanggung jawab dalam masalah sosial, ekonomi, Narkoba, dan masalah moral anak-anak Bangsa, Karena pemuda adalah penerus bangsa, Dan kita  masyarakat jangan mudah diadu domba,” Katanya

Sementara itu, Dalam paparannya Komandan Kodam XIV HSN Mayjend Agus Surya Bakti mengatakan dinamika kehidupan bangsa Indonesia saat ini sulit diprediksi, sehingga berpotensi mengancam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kondisi ini tentu akan lebih memprihatinkan bila kita sebagai anak bangsa sudah tidak lagi tertarik bila bicara persatuan dan kesatuan bangsa, sesama anak bangsa lebih senang saling menyalahkan dan memuji-muji bangsa lain, sesama anak bangsa lebih senang melakukan tindak kekerasan dan mudah melakukan sesuatu hanya karena ingin dibayar rupiah atau dollar, untuk menghianati bangsa sendiri,” ujar Pangdam dihadapan puluhan peserta Komsos.

Lanjut pangdam, paham tentang sebuah bangsa atau Nation sudah bergeser menjadi kesadaran etnis dan primordial yang pada akhirnya dapat merongrong kewibawaan bangsa. Semangat kebangsaan yang tadinya berhasil mempersatukan segala bentuk perbedaan menjadi rapuh oleh tuntutan dan perkembangan zaman yang berjalan dengan begitu cepat.

“Penurunan wawasan kebangsaan ini patut kita respon dan waspadai agar tidak berkembang dan menjadi kekuatan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang pada akhirnya berakibat terjadinya dis-Integrasi bagi negara NKRI,” Ungkapnya

Untuk itu lanjut Pangdam, keberadaan komponen masyarakat seperti LMPI, Mahasiswa, Pemerintah, dan Keluarga Besar TNI di tengah masyarakat hendaknya dapat menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat lainnya.

Pangdam berharap semua komponen bangsa dapat saling bahu membahu, mempertegas komitmen untuk sama-sama berjuang mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terhadap berbagai ancaman yang timbul.

“Sejalan dengan hal tersebut, maka saya mengharapkan semua komponen masyarakat, LMPI, Pemerintah, Mahasisswa dan OKP serta keluarga besar TNI benar-benar mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam usaha pembelaan negara. Saya tidak menginginkan KBT ini hanya menjadi mitra, karena hal yang demikian tidaklah benar, yang benar adalah keluarga besar TNI merupakan ujung tombak, garda terdepan TNI dalam membangun masyarakat Indonesia yang siap mempertahankan NKRI,” Jelas Pangdam.

Pada kesempatan itu Komandan Kodam XIV HSN kembali mengingatkan ancaman proxy war bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia karena perang proxy merupakan perang yang melibatkan pihak ketiga yang dikendalikan oleh suatu bangsa tanpa diketahui bentuk dan wujudnya.

Menurut Pangdam, konsekwensi Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, bahasa dan ras sangat rentan dengan perpecahan.

“Beberapa negara besar seperti Uni Soviet, Yugoslavia dan Sudan akhirnya terpecah belah menjadi beberapa negara hanya karena disebabkan oleh konflik komunal dan horisontal yang disebabkan oleh karena perbedaan bahasa, agama dan ekonomi,” Pungkasnya

Pangdam juga mengatakan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam menjadi incaran beberapa negara asing sejak dari zaman dahulu hingga saat ini.

“Sebagai negara yang memiliki kekayaan SDA maka kedepannya Indonesia sangat berpotensi menjadi arena konflik bagi bagsa-bangsa di dunia,” Kuncinya.

Penulis  :  Rudy Anwar

Editor    :  Palewai

You may also like