SINJAI — Meski Pemilihan Kepala Daerah Akan digelar pada 2018 mendatang, Namun nampaknya suhu perpolitikan khususnya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan kian Memanas, Terbukti dengan banyaknya dijumpai tim atau oknum yang secara tidak jentel menggunakan akun Palsu di sosial media seperti Facebook saling serang menyerang kandidat.
Persaingan politik dalam mensosialisasikan Bakal Calon yang dilakukan oleh tim-tim kandidat menggunakan sosial media seakan keluar dari konteks etika yang cenderung tidak selaras dengan julukan Sinjai Sebagai Bumi Panrita Kitta, yang diantaranya memiliki prinsip “Si Pakainge dan Sipakalebbi”.
Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap konstalasi sosial bagi warga Sinjai kedepan, Betapa Tidak, banyaknya akun-akun palsu yang bertebaran hari ini dengan mengumbar berita-berita Hoax, bahkan tidak jarang menyerang person yang berarah pada ketidak toleransian antar Suku Agama dan Ras (SARA), Seakan tidak mampu terbendung lagi, Makna Politik Santun seperti yang di ungkapkan para pakar seakan tidak menjadi dasar lagi hanya demi kepentingan Person atau kelompoknya saja.
Menaggapi Hal itu, Kepolisian Resort (Polres) Sinjai Melaui Kasat Reskrim Polres Sinjai Akp. Sardan yang Ditemui Media Ini diruang kerjanya menuturkan bahwa pihaknya menghimbau kepada warga di Kabupaten Sinjai untuk tidak terpengaruh dan percaya dengan isu atau informasi yang disampaikan oleh orang yang tidak dikenal atau yang tidak jelas identitasnya.
“Kami dari pihak Kepolisian menghimbau kepada warga Sinjai untuk tidak terprovokasi dan mempercayai informasi Hoax yang tidak jelas sumbernya,” Imbuhnya, Senin (28/8).
Lebih lanjut Ia Menyampaikan terkhusus kepada pengguna sosial media yang tergabung dalam sebuah wadah/Grup agar kiranya Admin dapat menfilter dan lebih selektif terhadap akun-akun yang tidak jelas.
“Terkhusus untuk wadah atau grup, saya minta Adminya Harus Selektif, jangan semua informasi dan sumber dia terimah tanpa ada cek dan kroscek informasi, dan kalau memang tidak jelas ya tidak usah diterimah atau di blokir saja,” Jelasnya.
Bahkan iya menegaskan jika menjelang pilkada ini, salah satu alat yang mudah di akses dalam menyebar berita yang tidak jelas adalah sosial media, olehnya pihaknya selalu mengontrol dan memonitor perkembangan yang ada, “Jika memang kita temukan ada yang seperti itu, kita lacak menggunakan Cyber crime, karena ini termonitor semua, dan jika ada unsur-unsur itu, maka akunya langsung di Blokir dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” Pungkas Sarrdan.(*)
Penulis : Jamal
Editor : Palewai As