​MIRIS.. Sepuluh Tahun Kakek Miskin Ini Terbaring Sakit, Ini Kata TKSK Sinjai

0 comments

SINJAI — Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK) Kecamatan Sinjai Tengah, Tri Silawati mengunjungi dan melihat secara langsung kondisi kakek Mading, Salah satu Warga miskin di Dusun Sompong, Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah, Mading (71) yang menderita lumpuh sempat luput dari perhatian Pemkab Sinjai.

Kakek Mading yang Kondisinya tua renta itu hidup berdua dengan istrinya yang juga sudah tua dan sakit-sakitan di Gubuknya yang sudah tak layak huni. Dengan Kondisi begitu memprihatinkan itu, Tri mengaku sudah selayaknya Kakek Mading dan istrinya mendapatkan bantuan dan perhatian dari pemerintah. 

“Saya mengharapkan perhatian dan tindakan sigap dari pemerintah serta aparatnya dan instansi yang terkait dalam hal ini Kades, Tenaga Kesehatan, DPRD dan Pemkab yang menangani bidang ini,” Katanya Minggu (27/8)

Tri Silawati pada kesempatan itu juga berharap tidak ada lagi masyarakat yang mengalami kekecewaan dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya masyarakat miskin. “Jangan karena mereka miskin, sehingga diterlantarkan,” Sesalnya

Sementara itu, Kepala Desa Pattongko, Abdullah Lesdi mengaku kalau memang ada warganya yang sudah tua dan kurang mampu. Hanya saja, kata dia, Kakek Mading dan istrinya tidak pernah melapor.

“Ya pak memang ada warga saya bernama Mading. Tapi saya tidak tahu kalau ia sakit, karena tidak pernah juga datang di Kantor melapor, tidak pernah juga mengurus keterangan tidak mampu,” Ketusnya

Diketahui Kakek Mading ini sudah kurang lebih sepuluh tahun sakit (Lumpuh), Hingga bokong dan punggungnya sudah luka-luka karena hanya mampu berbaring terus serta tidak pernah mendapat perawatan atau pun bantuan dari pemerintah setempat.

Bukan hanya itu, untuk jaminan kesehatan sendiri ia pun tak mendapatkan PBI BPJS baik daerah maupun Nasional. Itulah sehingga ia hanya terbaring pasrah, sebab tak punya biaya untuk berobat.

Irma anak perempuan Minang mengaku kalau ayahnya sudah puluhan tahun terbaring sakit. “Mulai Tahun 2006 sampai sekarang ia sakit pak, namun semasa hidupnya tidak pernah dapat bantuan BPJS atau KIS dari pihak Pemerintah Sehingga kami jarang membawanya berobat ke Rumah Sakit, karena biaya pengobatan sangat mahal. Itupun harus menanggung biaya sendiri jadi selama ini kami hanya mengandalkan pengobatan tradisional, tapi saya liat belum ada perubahan,” Tutur Irma dengan nada sedih.

Olehnya itu, Irma juga berharap agar kiranya Pemerintah untuk membuka mata melihat masyarakat pelosok yang tidak mampu dalam segi ekonomi seperti yang mereka alami.

“Kami mohon bantuan dari pemerintah agar kiranya melihat masyarakat yang tinggal di pelosok pedesaan, dan melihat kehidupan masyarakat secara langsung, untuk melihat yang tidak berkemampuan dalam segi ekonomi, bila ada pendataan. Kami sudah dua kali didata oleh pihak pemerintah setempat tapi tidak pernah keluar keluar BPJSnya sampai sekarang, itulah sehingga saya merasa kecewa,” Pungkas Irma.(*)

Editor  : Palewai

You may also like