PAREPARE, — Warga Jalan Bau Massepe Kelurahan Labbukkang Kecamatan Ujung Kota Parepare mendadak geger saat ditemukan Hj. Sarifa Johari (71) yang sudah jadi mayat.Ia ditemukan dengan posisi tergeletak dalam kondisi bersimbah darah di depan pintu kamar. Diduga Hj.Sarifa tewas dibunuh, Jumat (25/8/2017), sekira pukul 10.00 Wita.
Aparat kepolisian Polres Pare-pare, Polsek Kota Ujung Parepare bersama Tim identifikasi dokter forensik yang tiba dilokasi langsung melakukan proses olah tempat kejadian perkara, di samping itu mengambil keterangan saksi-saksi, sekira pukul 12.00 Wita. Selanjutnya jasad korban dievakuasi kemudian dibawa ke RS type B untuk dilakukan identifikasi luar. Dari hasil olah tempat kejadian, petugas juga mengamankan dua orang saudara korban untuk dimintai keterangannya.
Menurut Hj.Sarifa Azisah (64), saudara perempuan korban yang juga merupakan saksi atas insiden berdarah itu, dirinya mengaku jika sebelum korban meninggal dunia,sekira pukul 05.30 Wita. Korban bersama saudaranya bernama Hj Sarifa Ummi Kalsum terlibat cekcok yang di picu atas rumah yang keduanya ditinggalinya bersama.
Sementara warga bernama Hamka (35), seorang tukang parkir yang juga saksi kasus pembantaian itu, dirinya mengaku mendengar suara cekcok sekira pukul 10.30 Wita. Dua orang wanita yang terlibat cekcok di dalam rumahnya disaat dirinya sedang berada dilokasi itu.
Hamka pun sempat bertanya terhadap penghuni rumah yakni Hj.Sarifa Ummi Kalsum.Pasalnya tak ada warga yang berani masuk dirumah korban. Namun belakangan Hamka bertanya ke pemilik rumah. Tapi pemilik rumah yang ditanya mengenai kejadian cekcok di dalam lalu Hj.Sarifa Ummi berujar ke Hamka dengan nada. “Sudah matimi Hj.Sarifah Johari diatas didepan kamarnya,” jawab Hj.Sarifah Ummi yang dicontohkan Hamka
Hamka pun terkejut mendengar nada Sarifah Ummi. Dia kemudian naik ke atas lantai dua dan melihat korban dalam terbujur kaku dalam posisi miring bersimbah darah.
Syeh Umar (43), yang juga saksi, dirinya mengaku sebelum korban meninggal pernah berbicara dengannya, korban berujar ke Syeh Umar dengan nada, “bilamana saya mati nantinya sudah pasti yang membunuh saya adalah saudara saya,” kata Syeh Umar yang merupakan Pegawai Negeri Sipil Kemenrian Agama Parepare itu, mengutip nada korban sebelum meninggal.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengatakan insiden berdarah di Parepare pihaknya telah menerima informasi tersebut. Kata dia, Pihak Polres Parepare masih melakukan penyelidikan atas temuan mayat yang diduga dibunuh dirumahnya. Korban seorang pemilik rumah bernama Hj.Sarifa Johari.
“Tiga orang saksi telah dimintai keterangannya atas temuan mayat wanita paruh baya itu, sementara dua saudara wanitanya diamankan untuk dimintai keterangannya, belum diketahui motif pembantaian itu, Pihak Polres Parepare masih melakukan penyelidikan,” jelas Dicky
Perwira tiga bunga melati itu menyebutkan dari hasil identifikasi oleh pihak RS Type B melalui dr. Ega Jaya disebutkan jika korban meninggal akibat luka terbuka disekujur tubuhnya.
“Jadi korban ini meninggal akibat sejumlah luka di sekujur tubuhnya,” ungkap Dicky
Masing masing luka disekujur tubuh korban rinci Dicky yakni, Luka robek pada kepala bagian belakang, Luka robek pada bagian dahi, Luka robek pada bagian pelipis sebelah kanan, Memar pada atas mata kanan, Memar pada batang hidung, Luka robek pada bagian telinga kanan dan kiri, Luka robek pada bagian belakang telinga kanan, Luka robek pada bagian punggung tangan kanan dan kiri, Luka robek pada jari tangan kanan dan Luka memar pada kelopak mata kanan. (*)
Editor : Arjuna Sakti