Jakarta – Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium makin tidak populer. Sejak peluncuran pertalite yang memiliki oktan lebih tinggi yakni 90, dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi BBM berkualitas tinggi, penjualan premium terus mengecil. Sekarang, porsinya hanya 41,6 persen.
Secara angka, porsi premium terlihat tinggi. Namun, merosotnya sangat drastis. Menurut data Pertamina yang dimiliki JawaPos.com, porsi premium pada awal tahun masih 79,6 persen. Tetapi, hingga Juli penjualan bensin beroktan 88 itu merosot tajam.
’’Selama Januari-Juli 2017, dari penjualan gasoline 18,8 juta kiloliter, porsi Premium merosot menjadi hanya 41,6 persen,’’ ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito.
Menurut dia, BBM berkualitas tinggi jenis pertalite melonjak drastis menjadi 40,6 persen, dan Pertamax series sebesar 17,8 persen. Malah, penjualan BBM jenis pertalite selama Januari-Juli 2017 meningkat 363,7 persen dibandingkan periode sama pada 2016.
“Kenaikan penjualan Pertalite ini tercatat lebih dari tiga kali lipat,” imbuh Adiatma.
Sedangkan pertamax, dikatakannya juga meningkat. Jumlahnya, mencapai 53,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016. “Secara total, penjualan BBM berkualitas jenis Pertamax Series (Pertamax, Pertamax Racing, dan Pertamax Turbo) mengalami peningkatan 60,9 persen,” sambungnya.
Peningkatan itu tercatat dari data awal tahun. Saat itu, pasar pertamax series sebesar 11,4 persen dan pertalite hanya 9 persen. Pertamina sumringah karena tidak hanya gasoline berkualitas yang naik konsumsinya. Bahan bakar diesel jenis dexlite dan dex juga bernasib sama.
Secara total, menurut dia, penjualan BBM seluruh jenis selama periode Januari-Juli 2017 meningkat 5,7 persen dibandingkan Januari-Juli 2016 yang terdiri atas gasoline naik 2,9 persen dan diesel meningkat 12,8 persen.
Melihat hal itu, penjualan BBM berkualitas tinggi baik jenis gasoline maupun diesel menunjukkan perkembangan yang makin menggembirakan. “Semakin tingginya penjualan BBM berkualitas tinggi ini mengindikasikan tahapan yang sudah dijalankan Pertamina sejauh ini on the track,” tuturnya.
Sebagai gambaran, porsi diesel berkualitas tinggi dan rendah juga mengalami perubahan cukup signifikan. Pada periode Januari-Juli 2016, dari total penjualan BBM jenis diesel, porsi Solar, yang berkualitas rendah, masih sebesar 98,9 persen, sedangkan jenis diesel berkualitas tinggi yakni Pertamina Dex hanya 0,9 persen, dan Dexlite 0,2 persen.
Penjualan BBM jenis diesel periode Januari-Juli 2017, menunjukkan porsi Solar turun menjadi 96,8 persen, sementara Dexlite naik menjadi 2 persen, dan Pertamina Dex meningkat menjadi 1,2 persen. Persentase kenaikan Dexlite pada periode Januari-Juli 2017 dibandingkan dengan periode yang sama 2016 hampir mencapai 1000 persen, sedangkan Pertamina Dex tumbuh 57,6 persen. (Jawapos)
Editor : Riswan