​Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 8 Sinjai Memprihatinkan, Diknas Harus Turun Tangan

0 comments

SINJAI — Selama kurang lebih sebulan terakhir aktivitas belajar mengajar Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 8 Sinjai, Kecamatan Sinjai Borong, tidak berjalan lancar. Guru, terkhusus Kepala Sekolah sangat tertutup mengenai Kondisi yang terjadi di sekolah tersebut. 

Sebelum itu ada salah seorang guru memberikan keterangan tentang realitas yang terjadi bahwa jauh-jauh hari sebelum perayaan HUT RI aktivitas belajar mengajar sudah tidak kondusif.

“Di Sekolah aktifitas siswa sebagian besar main bola, nonton film dalam kelas, nongkrong depan kelas, naik motor keluar masuk sekolah, namun kita tdk boleh menyalahkan aktifitas siswa tersebut sebab mereka tidak belajar karna kurangya guru yang datang,” ungkap salah seorang guru yang enggan di Mediakan, Jumat (18/8)

Ia menambahkan jika Dari 45 tenaga pendidik sekitar 15 diantaranya PNS, yang hadir di Sekolah pada saat ditemui itu hanya 13 orang, dari 16 kelas yang belajar hanya 9 kelas, itupun hanya 1-2 mata pelajaran saja, sementara yang tidak belajar ada 7 kelas.

Sementara dari keterangan Masyarakat masyarakat setempat Saenal menuturkan bahwa puncak tidak produktifnya aktivitas belajar itu menjelang perayaan HUT RI, “ada orang tua Siswa yang mengeluh karena anaknya malas ke sekolah degan alasan jarangya guru yang hadir,” Katanya

Lebih lanjut alumni dan juga mantan Ketua OSIS SMAN 1 (SMA Negeri 8 Sinjai sekarang). Menambahkan jika “Beberapa siswa mengatakan bahwa aktivitas belajar sangat tidak disiplin, mulai dari guru hingga murid, ketika tidak belajar sebagian besar di kantin sekolah,” Ujarnya

Bahkan dari beberapa informasi, ada juga yang mengatakan bahwa saat upacara bendera guru yang hadir kadang banyak, kadang juga hanya sampai 5 orang, namun ada juga yang mengatakan aktivitas belajar cukup lancar. 

Melihat kondisi ini, Ketua Biro Pendidikan dan Pelatihan Yayasan Institut Hukum Indonesia (IHI) Kabupaten Sinjai Asdar sangat menyayangkan perihal tersebut, menurutnya tidak sepantasnya lembaga pendidikan formal melakukan pembiaran terhadap aktifitas siswa yang tidak belajar berlarut.

“Hal ini tentu merugikan siswa siswi yang ada di Sekolah itu, dimana kondisi seperti ini seharusnya tidak boleh dibiarkan, pelajar itu merupakan aset bedar yang akan jadi penerus bangsa kedepan, lalu apa jadinya nanti ketika hal ini dibiarkan,” Jelas Abel Sapaan akrabnya.

Lebih lanjut Abel tegaskan agar sekiranya Dinas Pendidikan segera turun tangan serta mengambil langkah dan tindakan terhadap kondisi yang dialami sekolah tersebut. “Kepada Dinas Pendidikan terkait segera ambil tindakan, sehingga siswa siswi tidak menjadi korban dan terlantar akibat ulah pihak Sekolah,” Pungkasnya (*)

Penulis  :  Jamal

Editor    :  Palewai

You may also like