MAKASSAR, — Temuan sosok mayat Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo mendadak geger. Pasalnya kondisi mayat pria ditemukan itu dalam kondisi bersimbah darah, ia hanya bersama sepeda yang digunakannya, warga melihat mayat tersebut langsung beramai-ramai memghampirinya lalu mengabadikan gambar.
Berawal sosok mayat itu ditemukan oleh warga Jalan Kalimantan Kompleks PU Nomor 21 bernama Sultani (40), pada hari Sabtu (12/8/2017), sekira pukul 06.20 Wita. Ia kemudian menyampaikan pihak pekerja bangunan bernama Alam, selanjutnya mereka keduanya menyampaikan aparat kepolisian Polsek Wajo.
Aparat Kepolisi Polsek Wajo yang tiba dilokasi langsung menghubungi Tim Forensik Polda Sulsel, tak berselang lama sekira pukul 07.29 Wita.Tim Forensik dokpol Biddokkes PoldaSulsel yang di Pimpin Paur doksik AKP Dardin tiba dilokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi .
Menyusul Kapolsek Wajo Kompol H.Choiruddin Wachid tiba di lokasi kejadian untuk menyaksikan proses identifikasi oleh Tim Forensik, selajutnya sekira pukul 08.10 Wita. Jasad korban dievakuasi dengan menggunakan Ambulance milik RS Bhayangkara untuk dilakukan visum revertum terhadap jasad korban ditemukan tewas itu.
Sekira pukul 09.44 Wita. Tim Forensik dokpol di pimpin Kaur Doksik Kompol dr Eko Yunianto bersama unit inafis polres pelabuhan Makassar melakukan pemeriksaan jenasah di ruang isntalasi forensik RS Bhayangkara.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap jasad korban, di temukan adanya luka pada bagian kepala sebelah kanan yang di duga akibat benda tumpul, ada pula luka terbuka pada pipi kanan, dan daun telinga yang mengeluarkan darah. Diduga adanya benturan keras pada korban. Tidak menutup kemungkinan sebelum meninggal korban di duga di aniaya,” jelas Kompol Eko.
Kendati demikian untuk diketahui penyebab kematian korban, pihak penyidik masih menunggu hasil visum secara resmi dari pihak RS Bhayangkara, “Kita tunggu saja hasil visum resmi oleh pihak RS Bhayangkara untuk diketahui penyebab kematian mayat yang ditemukan depan toko Mahkota itu,” pungkasnya.
Sementara dari informasi yang dihimpun berdasarkan keterangan saksi-saksi saat ditemukan mayat pria belum diketahui identitasnya itu mengaku melihat jika mayat pria itu ditemukan dalam kedaan tertutupi sarung dengan kondisi bersimbah darah.
Menurut Sultani yang merupakan saksi pertama, kala itu dirinya setelah menyelesaikan pekerjaannya di sebuah rumah makan Sop Sudara Jalan Irian, sontak mendengar suara teriakan seorang wanita. Suara itu pun mengundang dirinya untuk kelokasi teriakan itu.
“Saya sementara habis mengerjakan pekerjaan saya di sebuah warung Sop Saudara di Jalan Irian, tak berselang lama saya mendengar teriakan seorang wanita. Saya pun mencari suara itu. Pasalnya saya mendengar nada seorang wanita berujar kenapa bapak itu kepalanya mengeluarkan darah. Saya kemudian tiba dilokasi lalu memanggil penjaga bangunan dilokasi itu bernama Alam untuk menyaksikan temuan mayat, kemudian saya bersama Alam menyampaikan Polsek Wajo,” beber Sultani.
Senada pula di ungkapkan Dudi (54), warga Jl Timor Nomor 7 Kelurahan Pattunuang Kecamatan Wajo yang juga merupakan saksi. Dia mengatakan, dirinya saat itu sedang melintas di Jalan Irian sekira pukul 06.30 Wita. Ketika itu melihat seorang pria yang tertidur terbungkus sarung, ironisnya pada bagian kepalanya mengeluarkan darah.
“Sewaktu saya melitas begitu saya melihat seorang pria yang tertutup sarung dan mengeluarkan darah. Saya kemudian teriak meminta pertolongan ke warga yang sedang melintas untuk menghubungi polisi,” katanya
Sementara Alam (47), yang merupakan pekerja tukang bangunan, warga Jl Gunung Merapi nomor 66, menjelaskan bahwa mayat yang ditemukan tersebut, ia kerap melihatnya jika malam hari dilokasi ditemukannya itu kerap baring di depan Toko Mahkota.
“Almarhum itu kalau malam hari tidur di depan Toko Mahkota, Ia datang dengan menunggangi sepeda, setiba di depan toko Mahkota, Almarhum kemudian menyadarkan sepedanya, kemudian menyapu depan toko itu lalu berbaring di depan pintu,” kata Alam (*)
Editor : Arjuna Sakti