Bawa Busur, 5 Remaja Pria dan 2 Wanita Digulung Polisi, Lalu Dibikin Menangis Sama Orang Tuanya

0 comments

GOWA — Sudah larut malam, saatnya Tim Unit Patroli Motor (Patmor), Polres Gowa, pada Selasa malam (1/8/2017), sekira pukul 23.30 Wita. Melakukan Patroli diwilayah hukum Polres Gowa, Petugas selanjutnya lebih dulu melakukan penyisiran di lapangan Syech Yusuf. Melihat kelompok remaja gelagatnya cukup menaruh curiga. Tim Patmor selanjutnya menghampiri kelompok remaja itu yang diketahui masing berstatus pelajar.

LPetugas pun terkejut, pasalnya sudah larut malam dua orang remaja wanita turut berkumpul bersama remaja pria, kuat dugaan mereka hendak berpesta obat daftar “G” Petugas langsung menggeledahnya satu persatu. Dari tangan salah satu remaja berinisial MRN (17), petugas menemukan barang bukti senjata tajam berupa busur.

Petugas kembali meminta bagi kelompok remaja mengendarai motor‎ ini, untuk membuka sadel motornya masing-masing, petugas kembali menemukan barang bukti berupa busur. Selanjutnya petugas menggulung Tujuh orang kelompok remaja tersebut ke Mapolres Gowa untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

‎‎Informasi yang berhasil dihimpun Beritabersatu.com, mereka tujuh kelompok remaja diamankan itu dua dari mereka adalah wanita, mereka ke tujuh orang ini masih bersatus pelajar. Identitasnya masing-masing berinisial MRN (17), AA (12), MRP (16), FS (16), PH (16), lima remaja ini merupakan pelajar Syech Yusuf, sementara NS (16), pelajar Kumala dan RW (16), Pelajar BT Kamase.

Sebelum yang terbukti membawa senjata tajam berupa busur diberi sanksi berdasarkan perbuatannya, terlebih dulu pihak Polres Gowa memberi pembinaan terhadap kelompok remaja ini, mereka di beri siraman rohani oleh Kasubag Humas Polres Gowa Mangatas Tambunan sampai tujuh orang kelompok remaja ini menangis, bahkan orang tuanya pun turut menangis lantaran mengaku kesal.

‎AKP Mangatas Tambunan memberi pembinaan terhadap kelompok remaja diamankan ini, dengan menguraikan gambaran yang fakta (kenyataan), yang kerap dilihat di TV dan media dampak dari pergaulan bebas, apalagi dengan mengkonsumsi obat daftar “G”

Kata dia, Bahaya saat mengkonsumsi berupa obat daftar “G” dapat mengakibatkan gangguan saraf. Pasalnya manusia yang sehat akan menjadi sakit dan obat tersebut hanya dikonsumsi terhadap penderita penyakit jiwa, “Kalian ini anak sehat semua mengapa sampai mau cari penyakit. Reaksi obat daftar “G” itu ‎merusak otak dan sistem saraf dan obat itu khusus penderita penyakit jiwa,” tutur Mangatas.

Seraya membuka cakrawala berpikir remaja kelompok remaja ini yang merupakan generasi pelajut, lalu menyia-nyiakan nasibnya hidup dalam keterpurukan.

“Nak kalian ini generasi anak bangsa, jangan sampai merusak diri, kuatkan mental kalian jangan sampai mudah terpengaruh dengan lingkungan yang merusak kalian dari perbuatan merusak diri, seperti terlibat mengkonsumsi obat-obatan daftar “G” serta narkoba,” tuturnya

Dengan mata berkaca kaca memberika pembinaan terhadap kelompok remaja ini, saat itulah kelompok remaja ini menangis, mereka mengaku kesal atas perbuatannya.

Mangatas Tambunan mencontohkan, “Rumah kalau tidak memiliki pondasi, Nak ketika angin kencang datang pastinya akan roboh. Tapi kalau pondasi rumah kuat tentu tidak roboh. Seperti inilah yang kalian perlu pahami dari maksud logika ini. Kalian harus kuatkan iman, kalau tidak memiliki iman maka nasib kita hancur,” cetusnya.

Kata Mangatas lagi, jika generasi yang hancur bagaimana kelak masa depan negara Indonesia, “Saya ini polisi sudah tua, orang tua kalian juga sudah tua. Nah siapa pengganti polisi seperti saya yang tua ini, dan orang tua kalian yang sudah tua. Kalau merusak diri ‎dari pergaulan tidak benar,” jelasnya, Rabu (2/8/2017).

Tak berselang lama orang tua kelompok remaja yang diamankan itu, tiba-tiba saja datang menangis, mendengar nasehat Kasubag Humas Polres Gowa ternyata orang tua kelompok remaja ini, sedang berada diluar ruangan mendengar pembinaan yang diberikan oleh polisi terhadap anaknya.

Sang ibu kemudian lalu menangis, ia terkesima mendengar nasehat ‎polisi terhadap anaknya, bahkan merasa bersyukur anaknya diselamatkan dari bahaya dari pergaulan bebas. Dirinya pun mengaku sejauh ini kurang mengontrol anaknya dari lingkungan pergaulan.

“Saya merasa bersyukur,melalui kejadian ini termasuk saya salah satu dari orang tua, mengaku kesal, sejauh ini saya bersalah tak mengontrol anak saya Pak. Itu saya langsung menangis saat Pak polisi memberi pembinaan terhadap anak saya. Saya pun terkesima mendengarkan nasehat itu dan sangat kesal. Tapi dengan adanya Hikma semua ini, saya berjanji akan memperhatikan anak saya,” bebernya.

Sementara itu AKP Mangatas Tambunan, mengatakan pihaknya memberi pembinaan terhadap kelompok remaja diamankan ini,lantaran mereka terduga mengkonsumsi jenis obat daftar “G”. Itu di ketahui dari pengakuannya saat di introgasi.

“Mereka sewaktu di introgasi, remaja ini mengaku ‎mengkonsumsi obat daftar “G” jenis tramadol. Dia pun mengaku jika obat daftar “G” itu di peroleh dari rekannya. Makanya cepat kita melakukan pencegahan. Diharap ini menjadi peranan kita bersama,untuk mengawasi generasi kita apalagi obat daftar “G” serta narkoba sudah melibatkan generasi anak bangsa kita,” harap Tambunan.

Terkait terhadap remaja yang tertangkap membawa senjata tajam kata Tambunan, dilakukan proses hukum, disamping itu diberi terus pembinaan, “Kalau yang tertangkap membawa sajam berupa busur tetap di proses hukum berdasarkan perbuatannya, namun yang bersangkutan terus diberi pembinaan,” pungkasnya (*)

Penulis    : Rudy Anwar

Editor      : Arjuna Sakti

You may also like