MAKASSAR — Pegawai Rutan Kelas I Makassar dibuat cemas, lantaran ditemukannya sebuah benda yang diduga bahan peledak (Handak), Itu diketahui saat seorang penimbung meratakan sebuah galian, pembangunan rumah penyimpanan benda sitaan negara (Rupbasan), Kelas 1 Makassar, atas temuan itu hingga pihak pegawai Rutan Kelas I Makassar menghubungi aparat kepolisian Polsek Rappocini.
Aparat Kepolisian Rappocini setelah menerima informasi langsung kelokasi, kemudian menghubungi Tim Jihandak Polda Sulsel, untuk mengamankan bahan peledak tersebut yang dilaporkan oleh pegawai Rupbasan Kelas I Makassar bernama Maninar dari salah seorang pegawai bernama Mulyadi.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani yang dikonfirmasi, Senin (17/7/2017), mengaku telah menerima kabar tersebut Kata dia. Temuan handak itu berawal dari seorang saksi bernama Jamaluddin (54), warga Bontonompo Kabupaten Gowa, yang merupakan sopir pengangkut timbunan. Ia saat mengangkut timbunan dari bangunan pasar Sentral Makassar, yang akan dibawa pada bangunan kantor Rupbasan yang akan dibangun.
“Jadi saat timbunan itu dibawa oleh Jamaluddin, ke Rupbasan yang akan dibangun, tiba-tiba salah seorang rekan Jamaluddin yang merupakan penimbung bernama Dg. Nojeng, ketika meratakan timbunan yang dibawa oleh Jamaluddin langsung melihat sebuah benda mirip handak. Ia kemudian menyampaikan temuan itu ke Pegawai Rutan bernama Mulyadi,” terang Dicky
Dicky menjelaskan, Mulyadi saat menerima kabar tersebut dari seorang penimbung yakni Dg. Nojeng langsung meneruskan ke Pimpinannya yakni Munira informasi kemudian diteruskan ke Polsek Rappocini. Kemudian pihak Polsek Rappocini mendatangi lokasi, Pada Hari Sabtu (15/7/2017), sekira pukul 17.30 Wita.
“Temuan itu pada Hari Sabtu kemarin. Tim jihandak setelah menerima informasi dari Polsek Rappocini kemudian langsung ke lokasi mengamankan dugaan bahan peledak tersebut, yang dilaporkan pihak pegawai Rupbasan Kelas I Makassar, Namun setelah dilakukan proses identivikasi oleh Tim Jihandak ternyata benda itu bukan granat melainkan hanya besi tua yang bercampur cor semen,” jelas Dicky (*)
Penulis : Andi Afdal Arisyik
Editor : Arjuna Sakti