SINJAI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai pada tahun ini, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp.18 Milyar lebih khusus untuk Kecamatan Bullupoddo sebagai upaya peningkatan pembangunan.
Anggaran sebesar itu diantaranya untuk pembangunan fisik yang terbagi atas pembangunan infrastruktur dan pengadaan prasarana produksi pertanian sebesar Rp. 4 Milyar lebih.
Kemudian peningkatan ruas jalan Lita ke Bulupoddo, pembangunan jembatan, peningkatan jaringan irigasi, rehabilitasi rumah jaga ayam, pembangunan kandang indukan, pembangunan pasar lappacinrana dan pembangunan pelataran parkir terminal pasar dengan dana sebesar Rp.14 Milyar lebih.
“Jadi memang setiap tahunnya pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sekian milyar untuk pembangunan fisik di masing-masing kecamatan”, Ungkap Bupati, H. Sabirin Yahya saat melakukan Safari Ramadhan, Sabtu (17/06) di Mesjid Jabal Rahmah, Desa Lamatti Riatang, Kecamatan Bulupoddo.
Sedangkan pada bidang keagamaan, kecamatan Bulupoddo juga mendapatkan bantuan dana hibah untuk rehablitasi satu unit mesjid, pemberian insentif bagi iman desa/keluarahan, iman mesjid dan petugas agama lainnya sebesar Rp.300 Juta lebih, termasuk pemberian penghargaan berupa tabungan biaya umroh kategori iman dusun dan kepala dusun berprestasi.
Namun Hal yang Miris tentunya pada sektor Pendidkian, dimana dari Belasan Miliyar Anggaran tersebut, Pemkab hanya menganggarkan Rp. 200 Juta lebih yang diperuntukkan untuk pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan
Sementara diberitakan sebelumnya, Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia melalui devisi Advokasi dan Hukumnya Musaddaq menyebutkan bahwa masih ada sarana dan prasarana sekolah misalnya masih adanya ruang kelas yang rusak berat, SD sebanyak 72 ruang kelas, SMP 32 ruang kelas, SMA 5 ruang kelas dan SMK 2 ruang kelas. Sementara APM (angka partisipasi murni) atau tidak bersekolah diusia sekolah juga masih menjadi pekerjaan rumah bupati SBY-Fajar.
“Tingkat SD masih ada sekitar 4,4% anak usia sekolah yang tidak sekolah, SMP sekitar 22% dan yang paling tinggi tingkat SMA berkisar 31,0 %,” Pungkasnya (*)
Penulis : Sudirman
Editor : Palewai