Banjir,, Jangan salahkan hujan, Hujan adalah rahmat, Hujan adalah cinta, “CATATAN HUJAN”

by Editor Muh. Asdar
0 comments

SINJAI – Banjir yang melanda Kota Sinjai beberapa hari ini, menjadi sorotan Publik dikalangan masyarakat, baik dari pemuda maupun dari kalangan profesi. Betapa tidak, dalam sepekan saja tercatat sudah tiga kali Kota Sinjai terendam air.

Meski demikian Selain derasnya curah hujan, faktor yang menjadi sorotan adalah kurangnya kepekaan Pemerintah Daerah dalam mencarikan solusi masalah tersebut, Berbagai kritikan pun bermunculan melalui tulisan, baik di sosial media maupun media cetak.

Seperti celoteh yang ditulis (ZAR) dalam Akun Facebooknya @Zainal Abidin Ridwan tentang “CATATAN HUJAN”, dimana Tulisan yang menguraikan terkait polemik banjir di Sinjai itu, menuai banyak komentar dari nitizen, yang merasa prihatin dan resah terhadap kondisi yang ada.

Berikut Kutipan Puisi Tulisan ZAR yang juga merupakan Jurnalis Senior di Sinjai itu,

CATATAN HUJAN

Banjir sudah seperti resep dokter: 3×1

Tiga kali banjir dalam sepekan

Namun sepekan tak cukup menunggu kasur mengering

Belum kering, banjir datang lagi
Banjir sudah seperti resep dokter: 3×1

Tiga kata menjadi akrab di telinga

Drainase buntu, sampah menumpuk, curah hujan tinggi

Belum ada solusi, banjir datang lagi 
Banjir sudah seperti resep dokter: 3×1

Tiga elemen menjadi sasaran empuk

Pemerintah, DPRD, warga

Pemerintah lalai, DPRD sibuk rapat kerja, segelintir warga buang sampah sembarang tempat
Saat banjir semua saling menyalahkan

Ada yang menyalahkan hujan kenapa turunnya deras

Mereka lupa bahwa Allah SWT menurunkan air dari langit

Dan dengan air itu ia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya
Jangan salahkan hujan

Bukankah waktu hujan turun adalah saat mustajabnya do’a ? 

Jangan mengumpat saat hujan

Berdoalah, agar hujan yang turun membawa manfaat
Saat banjir semua saling menyalahkan

Pemerintah bilang warga tak patuh; buang sampahnya sembarangan

Sampah menumpuk, saluran air jadi mampet

Warga balas menyalahkan

Pemerintah dianggap tak becus mengurus tata ruang kota

Pemerintah tak cakap tangani banjir

Dan… DPRD sibuk menyiapkan catatan

Menunggu aspirasi dari warga, dan memanggil pemerintah untuk rapat kerja

Bahas banjir dan solusinya ? entah
Jangan salahkan hujan

Hujan adalah rahmat bagi mahluk hidup di bumi

Salahkan mereka yang mencukur lebatnya hutan

Mereka lupa hutan itu mencegah erosi dan tanah longsor

Salahkan mereka yang mengeruk gunung dan pebukitan untuk material bangunan

Mereka lupa gunung adalah pasak untuk menstabilkan kerak bumi

Menghancurkan gunung sama saja bunuh diri
Jangan salahkan hujan

Salahkan mereka yang menata kota hanya untuk Wahana Tata Nugraha dan Adipura

Mereka harusnya ingat, menata itu untuk mencegah bencana

Salahkan mereka yang memberi izin kepada pengembang

Banyak bangunan dan perumahan berdiri di atas daerah resapan air

Mereka lupa jika hujan turun, air tidak meresap, banjir pun datang
Jangan salahkan hujan

Salahkan mereka yang hafal pancasila-nya sejak SD

Tapi.. buang sampahnya masih saja sembarangan

Mereka lupa, sampah menumpuk di sungai adalah sumber bencana
Jangan salahkan hujan

Hujan adalah rahmat

Hujan adalah cinta

Hujan adalah saat di mana mustajabnya do’a
(ZAR) 

-Sinjai-4/6/17-08.30-

“Ditulis saat banjir menjelang surut di Jl. Jend. Sudirman”

Editor : Palewai

You may also like