BONE, — Hajibe Hasan (45), secepatnya dilarikan ke Rumah Sakit Lantaran kepalanya bersimbah darah akibat terkena benda tumpul yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa bersama rekannya, atas kejadian itupun Hajibe setelah kondisinya membaik melaporkan peristiwa menimpanya itu, di Mapolsek Palakka Kabupaten Bone.
Menurut keterangan Hajibe dihadapan polisi ia mengaku jika dirinya dikeroyok oleh H. Hasim Abubakar (45), yang merupakan Kepala Desa Malele bersama rekannya.
”Kejadiannya cukup singkat, kala itu Saya pulang dari ladang sawah, tiba -tiba saja saat diperjalanan. Saya bertemu dengan Hasyim. Ia saat itu bertanya kepada saya soal kabar dirinya sudah menikah dan itu beredar karena saya katanya yang membeberkannya, saat itulah saya dikeroyok,” terang Hajibe
Kepala Desa Malele, H. Hasyim Abubakar (45), saat mengetahui jika dirinya terlapor atas penganiayaan yang dilakukan oleh pihaknya terhadap Hajibe. Iapun juga melaporkan perihal kejadian tersebut ke Mapolsek Palakka.
Dalam keterangan Kepdes ini, pihaknya melaporkan pula Hajibe yang merupakan warganya itu. Kata Dia kepada Polisi Dirinya saat itu di ancam senjata tajam oleh Hajib. Kejidian itu pada Hari Selasa (20/5/2017), sekira pukul 22.30 Wita.
”Saya saat itu bermaksud menanyakan soal kabar yang dibeberkan Hajibe katanya saya menikah karena menghamili seorang wanita. Kabar itu saya pertanyaan karena Dia (Hajibe), yang membeberkan kabar yang dibuat – buatnya itu, Namun saat itu malah ia hendak menyerang saya dengan senjata tajam berupa badik, Beruntung saya langsung menghindar. Iapun mengejarku, begitu saya melihat batu saya pun melemparinya dan mengenai kepalanya,”akunya
Informasi yang dihimpun antara Kepala Desa dan warganya saling lapor polisi, akibat kasus penganiayaan, pemicunya hanya gegara gosip. Kepdes yang digosipkan oleh Hajibe yang merupakan warganya, saat hendak mengklarifikasi gosip tersebut, malah diserang sajam, kejar kejaran terjadi hingga Kepdes mendapat batu selanjutnya melempar Hajib dan mengenai kepalanya hingga berdarah.
Kapolsek Palakka, AKP Andi Bashar yan dikonfirmasi, Rabu (31/5/2017), membenarkan adanya dua laporan yang diterimanya antara Kepala Desa dan seorang warganya dengan versi berbeda.
“Iya memang kami terima dua laporan keduanya mengaku jadi korban, Namun demikian kasus ini masih dalam proses penyelidikan untuk diketahui kebenarannya, sementara kami akan mengambil keterangan saksi – saksi terhadap kedua pelapor. Pasalnya keduanya mengaku jadi korban,”ungkap Kapolsek (*)
Penulis : Andi Afdal Arisyik
Editor : Arjuna Sakti