JAYAPURA, — Tim Satgas Pamtas Yonif Para Raider / WSJ mengamankan dua pelaku penyalahgunaan narkoba jenis Ganja, mereka keduanya tertangkap saat membawa barang haram itu dari perbatasan Republik Indonesi (RI), Identitas kedua pelaku yang diamankan ini satu dari keduanya merupakan pelajar Mahasiswa sementara satunya calon Mahasiswa Baru yang rencananya hendak mendaftarkan diri di perguruan tinggi Jaya Pura.
Informasi yang berhasil dihimpun Beritabersatu.com. Kedua pelaku pembawa barang haram jenis ganja itu masing masing bernama Jermias Aitumpi Wainggai (27) dan Djumadi Jauhari Seri (17), keduanya adalah warga Kotaraja Kabupaten Jayapura.
Menurut Pensatgas Kostrad Lettu CPT Joko S kepada Beritabersatu.com. Dua pelaku diamankan saat membawa barang haram kata dia, pada Hari Minggu (28/5/2017), sekira pukul 14.30 Wita.
“Awalnya kedua pelaku diamankan oleh anggota pos jaga Tim Walet 1 Satgas Yonif Para Raider 432 / WSJ . Gelagat kedua pelaku saat itu menuruh curiga saat sedang melintas di pintu pos perbatasan RI – PNG. Anggota Satgas yang menaruh curiga terhadap keduanya selanjutnya dilakukan pemeriksaan di Pos jaga, Alhasil dari pemeriksaan dilakukan secara intensif dengan menggeledah keduanya, ternyata betul saja keduanya kedapatan membawa enam bungkus ganja kering yang disimpan didalam celana dalamnya, “beber Pensatgas Kostrad Lettu CPT Joko S .
Usai keduanya di periksa lanjut Lettu CPT Joko S, selanjutnya Anggota Satgas mengiring keduanya ke Poskotis Satgas Yonif Para Raider 432/WSJ untuk di lakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Pasintel Satgas Pamtas RI – PNG Lettu Inf Muh Tafin Soleh
“Dari hasil introgasi pelaku mengaku mendapatkan ganja tersebut dari Papua Nugini, kemudian pelaku juga mengaku jika dirinya seorang Mahasiswa semester VII di salah satu perguruan tinggi di Jayapura sementara rekannya baru calon Mahasiswa yang rencananya tahun ini akan kuliah disalah satu perguruan tinggi di Jayapura juga,”ungkap Lettu CPT Joko S
Setelah Anggota mengintrogasi keduanya, diketahui jika barang haram diperoleh oleh keduanya, berdasarkan informasi yang diterima oleh Angotta, kuat dugaan keduanya memiliki jaringan dari warga Papua Nugini yang diduga kerap menyuplay ganja ke Indonesia.
“Keduanya ini didua kuat memiliki jaringan ia memperoleh barang haram itu, dari jaringannya yang kerap menyuplai ganja ke Indonesia. Usai dilakukan pemeriksaan oleh petugas, selanjutnya Anggota Satgas menyerahkan kedua pelaku bersama barang bukti miliknya ke pihak kepolisian yang bertugas di perbatasan guna diproses hukum lebih lanjut,”terangnya
Menurut Lettu CPT Joko S. Selama ini wilayah perbatasan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang orang yang mempunyai kepentingan untuk menyalahi aturan hukum yang berlaku di negara Indonesia.
“Dengan tertangkapnya kedua pelaku penyalahgunaan narkoba jenis ganja kering ini oleh Satgas Pamtas RI – PNG sebagai penanggung jawab atas keamanan dan ketertiban lingkungan pintu perbatasan, dengan demikian Negara yang berada skouw akan memperketat lagi pegawasan dan pengamanan terhadap pelaku peyelundupan barang narkotika,”tegasnya
Pintu masuknya ganja asal PNG ke Indonesia khususnya tujuan kota Jayapura, lanjut Lettu CPT Joko S. Maka dari itu Petugas Satgas mengantisipasi hal tersebut. Satgas Pamtas RI – PNG akan melakukan razia di pintu-pintu masuk tanpa harus ada perencanaan.
“Tanpa ada perencanaan begitu ada yang masuk di perbatasan maka dilakukan pemeriksaan agar tidak ada barang haram masuk ke Indonesia. Kami juga berhasil mengamankan kedua pelaku atas senergitas serta kerjasama dengan cara tukar informasi antara Satgas Pamtas Yonif Para Raider 432 / WSJ dengan Kepolisian serta pihak pihak terkait untuk bisa mengagalkan Penyelundupan Ganja dari Papua Nugini masuk ke Indonesia,”tuturnya
Prajurit Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini (PNG), jelas Lettu CPT Joko S, sudah mengetahui dan mempelajari terus bagaiman pola yang dilakukan sindikat ini untuk bisa memasukkan Ganja ini, dengan berbagai cara sebab sepanjang garis batas di sektor Utara ini.
“Banyak jalan – jalan tikus yang telah terpikir oleh pelaku hingga mereka bisa melewati pengamanan, dan diduga hingga barang haram itu bisa lolos ke Indonesia melalui bandar yang mengetahui jalan tikus – tikus. Tapi Personel Satgas Pamtas dan Polisi serta pihak terkait untuk mencegah upaya penyelundupan di sepanjang Perbatasan RI – PNG, jalan tikus – tikus itu akan di blokade, agar barang haram tidak masuk ke Indonesia,”ujarnya
Sementara itu Komandan Satgas Letkol Inf Ahmad Daud setelah baru kembali dari kunjungan anjang sananya ke seluruh Pos yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya di sektor utara ini, menjelaskan Perbatasan Negara RI – PNG sangat rawan penyeludupan narkoba khususnya ganja, dari informasi diterimya jika tanaman ganja di wilayah PNG sangat bebas dan pemasarannya yang sangat menjanjikan adalah ke wilayah Negara Indonesia.
“Makanya pegawasan di perketat untuk mengagalkan upaya pelaku penyelundupan, beruntung kali ini Prajurit Pamtas Yonif Para Raider 432 / WSJ, sejak masuk bulan pertama dalam tugasnya sudah bisa menangkap dua oknum mahasiswa yang kedapatan membawa ganja dari Negara PNG. Keberhasilan ini adalah awal dari upaya kita untuk cegah dini dan deteksi dini dimana Satgas ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar untuk keamanan dan ketertiban perbatasan antara RI dengan PNG,”pungkas Satgas Letkol Inf Ahmad Daud (*)
Editor : Arjuna Sakti