MAKASSAR, — Armada Damkar bernasib apes setelah menabrak sebuah mobil pete- pete, ikhwal peristiwa itu terjadi, setelah satu unit personil armada damkar ini tengah melakukan pengisian ulang, untuk selanjutnya melakukan pemadaman kebakaran yang terjadi disebuah ruko penjualan pakaian di Jalan Perintis tepatnya depan Universitas Islam Makassar (UIM), Toko Farhan.
Armamda Damkar yang biasanya saat menerima informasi kebakaran, dengan sigap menuju ke lokasi, kerap dengan menggunakan kecepatan tinggi sambil membunyika sirene. Hal itu dilakukan demi menyelamatkan orang banyak, Namun pengguna jalan ketika mendengar bunyi sirene mereka juga jalan kepinggir mengemudikan kendaraannya.
Namun demikian nahas terjadi saat satu unit armada Damkar yang melawan arus lalulintas,seketika itu terdengar, “Duarr” Damkar menyeruduk sebuah petepete di Jalan Perintis Kemerdekaan, pada Jumat (5/5/2017), tepatnya di pertigaan Tello Baru dari arah kota. Kemudian melaju cepat bersama bunyi sirene pada sisi kanan jalan menuju titik api. Akibatnya mobil angkutan pete-pete itu penyok. Selain kerugian material kendaraan, turut pula delapan orang dalam isnsiden itu terluka
Kepala Operasi Damkar Kota Makassar Hasanuddin, yang dikonfirmasi membenarkan insiden tabrakan itu terhadap armadanya yang turun melakukan pemadaman di lokasi kebakaran di Jalan Perintis Kemerdekaan, langkah itu terpaksa ditempuh lantaran kondisi jalan sangat ramai dan macet. Dengan keadaan darurat armada pemadam harus tiba di lokasi kebakaran secepat mungkin.
Kendati demikian setelah personil armadanya bernasib apes menyeruduk pete – pete hingga telan korban terluka, pihaknya pun dengan tegas mengklaim dengan alasan melaksanakan tugas berdasarkan Undang – undang.
“Ada aturan saat kami melaksanakan tugas dan itu terdapat dalam undang-undang No 22 tahun 2009 pasal 134, pada saat kondisi darurat seperti tadi kita bisa dinomer satukan, “ungkap Hasanuddin
Lebih lanjut Hasanuddin mengungkapkan, Unit damkar yang bernasib apes itu dikemudikan oleh Bakri (36), dari informasi yang diterimanya armada ini, melaju melawan arus lalu lintas dengan pasti, tiba-tiba satu unit pete pete trayek kampus Unhas 02 yang tidak menyadari keberadaan suara sirene mencoba menyalip kendaraan lain dari sisi kanan. Sopir angkutan bernama Hendra, 21, baru menyadari setelah moncong mobil damkar yang melaju kencang sudah tepat berada di hadapannya.
“Tak bisa lagi dikendalikan oleh sopir, hingga tabrakan pun terjadi akibatnya lima penumpang pete pete dan satu pengendara motor mengalami luka-luka, mereka yakni Muh Akbar Yusuf, 73, Surahmin, 26, Rima Novianti, 21, Ita Ernawati, 46, dan Mirnalili B, 62,”urai Hasanuddin
Salah seorang korban bernama Hendra mengalami luka parah setelah bebagian tubuhnya terjepit pada badan mobil yang penyot dihantam mobil damkar. Sejumlah warga yang melihat kejadian itu membantu mengeluarkan korban dengan menggunakan linggis.
“Korban terselamatkan saat terjepit setelah warga mengevakuasinya dengan menggunakan linggis, selanjutnya para korab dievakuasi ke Rumah Sakit,”kata Hasanuddin.
Terpisah Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Hamka Mappaita yang dikonfirmasi terkait armada damkar menabrak sebuah mobil pete-pete dalam aturannya. Hamka mengatakan, Meski sopir damkar melawan arus disaat kondisi darurat melaksanakan tugas pemadaman kebakaran, tidak membuatnya aman dari proses hukum.
Hamka menegaskan pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan dan menahan Bakri, sopir damkar yang melawan arus.
“Jadi meski melaksanakan tugas saat menabrak pengendara itu berarti terlepas dari hukum, tetap dalam penyelidikan. Kami selaku lalu lintas akan tetap melakukan penyelidikan karena tidak mungkin mau dibiarkan begitu saja. Begitu juga untuk sopir angkot akan dimintai keterangan, Nantilah saat korban lakalantas ini kondisi membaik akan dimintai keterangannya,”jelas Hamka
Menurut Hamka, aturan tetap aturan jika kondisi darurat, itu diprioritaskan, Namun bukan berarti tidak memperdulikan keselamatan pengguna jalan lain, “Meski darurat dalam melaksanakan tugas. Tapi tetap memperdulikan keselamatan pengguna jalan lain sebab sama sama nyawa yang tertimpa musibah kebakaran menolong nyawa, kalau di perjalanan juga nyawa. Nah tentu mengutamakan keselamatan dalam bekerja juga. “imbuhnya (*)
Editor : Arjuna