‎Bocah Autis Teriak Dikepung Api, Begitu Api Padam Ditemukan Tewas Terpanggang.

0 comments

GOWA,– Jelang sore detik jarum jam menunjukkan sekira pukul 15.00 Wita.Situasi di BTN Andi Tondro Permai jadi gaduh, Sabtu (29/4/2017), suara histeris kaum wanita meminta tolong sambil mencari sanak saudaranya, lantaran kobaran api membesar dirumah warga.

Tak berselang lama ‎warga beramai – ramai mendatangi lokasi kebakaran itu, selanjutnya mereka berusaha memadamkan api secara manual, silih berganti warga melakukan penyiraman, belakangan kedegaran suara teriak seorang bocah yang berada didalam rumah yang  dikepung api itu.

Upaya warga untuk melakukan pertolongan terhadap bocah malang itu dikepung api, tak membuahkan hasil,lantaran api semakin membesar, Teriakan “Allahu Akbar” tiba – tiba suara mobil sirine damkar terdengar warga pun menyambutnya, Tim Damkar membagi diri, begitupun aparat Mapolres Gowa yang tiba dilokasi turut membantu melalakukan pemedaman.

Warga, petugas damkar serta polisi berjibaku dengan sijago merah, Alhasil api berhasil dijinakkan, selanjutnya Tim Damkar dan aparat kepolisian melakukan proses evakuasi terhadap bocah yang diketahui berada didalam rumah tersebut,alangkah terkejutnya petugas melihat bocah tersebut tewas terpanggang.

‎Menurut saksi mata bernama Hasnawati, dirinya mengaku melihat pertama kali asap mengepul dilantai dua rumah korban, iapun langsung teriak meminta tolong pada warga untuk memadamkan api yang telah berkobar dilantai dua rumah tersebut.

“Sewaktu saya melihat asap tebal mengepul dilantai dua,saya spontan teriak meminta tolong ke warga untuk memadamkan api yang sudah membesar dilantai dua ‎rumah korban.Warga pun beramai ramai berdatangan melakukan pemadaman secara manual,penyebab kebakaran  saya tidak mengetahuinya,”jelas Hasnawati.

‎Sementara itu pemilik rumah bernama Wahyudi (33), mengatakan, penyebab kebakaran dirumahnya diduga akibat korek api yang dimaini oleh korban yakni Trisna (12), korban ini kebiasaannya kerap mencari korek api,”Almarhum ini kebiasaannya kerap mencari korek api. Makanya jika saya melihat ia bermain korek api langsung saya ambil korek itu, apalagi Almarhum ini penderita autis kasihan,”beber  Wahyudi.

‎Diketahui jika penghuni rumah yang dilalap api tersebut dihuni oleh lima orang 3 pria dan 2 wanita.”Kami semua dihunian ini berjumlah 5 orang termasuk korban yakni Trisna,sementara yang lainnya Willy, Dirgawati, Aura, dan saya sendiri (Wahyudi),”sebut Wahyudi.

‎Atas insiden ini satu orang tewas, sementara kerugian lainnya berupa material ditaksir hingga puluhan juta rupiah, Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kebakaran ini. (*)

Penulis        : Andi Afdal Arisyik‎

Editor          : Arjuna

You may also like