700
MAKASSAR,– Entah apa dibenak Sain (50),warga Tombolo RT 001 RW 001.Desa Tanatoa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba ini,aksinya menggerkan warga,Jalan Perintis Kemerdekaan Samping Perumahan Griya Tonasa Kelurahan Pai Kecamatan Biringkanaya,Ia diduga berulah nekat dengan menghabisi nyawanya sendiri.Atas kejadian tersebut,Sain ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
Warga yang merupakan tetangga korban,langsung beramai – ramai ke tempat kejadian perkara (TKP),mereka hendak mengetahui pula aksi nekat Sain itu hingga menghabisi nyawanya sendiri,Pada Senin malam (10/4/2017),sekira pukul 22.00 Wita.
Diketahui jika saat kejadian itu situasi dirumah ditempati korban bersama keluarganya sudah dalam keadaan sepi,semua yang berada didalam rumahnya sudah pada tidur pulas,seketika korban pulang dari pondokan rekannya iapu ketempat huniannya, korban masuk kedalam kamarnya melihat istrinya yang sudah tidur pulas,anaknya pun tertidur pulas dikamar samping kamarnya.
Korban ketika masuk kekamarnya langsung mengunci pintu kamarnya iapun berdampingan istrinya bernama Sida (51),Tak berselang lama entah apa dibenak korban ini,saat berdampingan istrinya langsung saja menggorok lehernya,darahnya kecipratan mengenai istrinya seketika istrinya terbangun,mendengar suara ngorok dan kecipratan darah korban.Suara teriakan Histeris pun malam itu istri korban melihat suaminya bersimbah darah.
Istri korban selanjutnya menyampaikan Syasiah merupakan keluarganya menyuruh membangunkan kedua anaknya yakni Adi (19),dan adiknya.Adi yang terbangun lalu memperbaiki perasaannya iapun membuka kamar ayahnya,Adi langsung cemas melihat ayahnya sudah dalam kondisi terbujur kaku berlumuran darah.
Aparat Kepolisian Mapolsek Biringkanaya setelah menerima informasi langsung kelokasi kejadian tempat perkara,(TKP), pihaknya langsung menghubungi,Tim identifikasi Polrestabes dan Inafis serta Tim Dokpol RS Bhayangkara,disamping itu mengumpulkan keterangan saksi – saksi,selajutnya petugas pula membuatkan laporan perkara dan meminta kepihak keluarga korban untuk dilakukan visum dan membuat permintaan outopsi.
Tak berselang lama Tim Inafis dan Tim Dokpol yang tiba dilokasi langsung melakukan proses olah kejadian tempat perkara (TKP),Dari hasil olah TKP petugas menemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan korban melukai dirinya.Selanjutnya Tim Inafis dan Tim Dokpol melakukan proses evakuasi jasad korban pada Selasa dini hari (11/4/2017),sekira pukul 01.30 Wita.Jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses outopsi untuk kepentingan penyelidikan agar diketahui motif penyebab hingga korban meregang nyawa.
Kapolsek Biringkanaya Kompol Henki Ismato mengatakan,hasil visum terhadap korban belum diketahuinya dari pihak Tim Dokpol Bhayangkara,Namun dari hasil keterangan saksi -saksi yang diterimanya,ulah nekat korban itu dilakukan lantaran mengalami depresi.
“Korban ini tidak mengalami penyakit.Hanya saja diduga saat itu tiba tiba Depresi akibat memikirkan perkara atas kasus tanahnya di Kabupaten Bulukumba terhadap keluarganya sendiri,itu dugaan penyebab saja.Saat proses olah TKP dikamar korban Tim menemukan sebilah pisau dapur yang diduga pisau itu digunakan hingga korban terluka (menggorok),pada bagian lehernya.Cara tidur korban sewaktu usai menggorok lehernya,korban terbaring dengan memegang pisau saat korban berulah nekat itu disamping istrinya ,diduga hanya sekali mengiris saja leher korban hingga langsung meregang nyawa,kasus ini murni jika korban bunuh diri,”jelas Henki
Sementara itu,istri korban menceritakan,sebelum ikhwal peristiwa itu terjadi,Dirinya bersama korban pada Hari Senin (10/4/2017),sekira pukul 01.00 Wita.Baru sehari keberadaannya di Makassar bersama korban,dimana sebelumnya ia bersama korban,dari kampung halaman suaminya di Bulukumba.
“Saya baru sehari saja di Makassar yang sebelumnya.Saya dari Bulukumba bersama korban menyelesaikan permasalahan sengketa tanahnya antara korban bersama sepupunya.Saya pun tiba di Makassar langsung saja di ditempat kerja korban yakni TKP,sekira pukul 08.00 Wita.Pada hari Senin (10/4/2017),korban seperti biasanya mengerjakan pekerjaannya.
“Sewaktu paginya setelah saya tiba dari Bulukumba,korban seperti biasanya melakukan pekerjaannya bersama teman -temannya,Namun tak berselang lama sekitar 3 jam,sekira pukul 11.00 Wita.Tiba – tiba saja korban menyampaikanku,dia berucap kalau perasaannya lagi tidak enak,lalu berucap lagi jika dirinya mau mati,medengar nada itu,saya pun tak Menggubrisnya apa yang ucapkan korban .Saya hanya mengarahkan untuk sebaiknya beristirahat,”kata istri korban
Usai korban beristirahat dan santap siang, korban pun melanjutkan pekerjaannya lanjut istri korban,sekira pukul 17.00 Wita.Usai bekerja korban selanjutnya kepondokan,”Jadi setelah korban mengerjakan pekerjaannya hingga sore harinya,ia lalu kemudian kembali kepondokannya sambil membersihkan diri.Kami pun bersama korban pada malam harinya makan malam bersama dengan 2 orang anak saya.Usai santap malam,selanjutnya korban kedepan pondokan melihat rekan kerjanya yang saya kenali masing – masing bernama Suton,Asri,Kama dan Anto mereka rekan kerjanya itu sedang bermain domino,”jelas istri korban lagi.
Sekira pukul 20.00 Wita.Kata istri korban lagi,Dia korban masuk kedalam kamarnya dan beristirahat,”Usai menemui rekannya yang sedang bermain domino korban langsung masuk kedalam kamar lalu mengunci kamar tersebut,saat itu pula kemungkinannya ia diduga bunuh diri dengan cara menggorok lehernya.Saya pun yang sedang tidur tiba tiba kecipratan darah,saya pun terbangun seketika melihat korban mengorok,dan disekujur tubuhnya bersimbah darah,”kunci Sida istri korban
Laporan : Andi Afdal Arisyik
Editor. : Arjuna