692
Korban dalam kondisi bersimbah darah,kata Sardan selanjutnya Rasyid mengangkat korban ke rumahnya yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP),”Pihak dokter puskesmas Bulupoddo saat mendapat informasi langsung mendatangi rumah korban dan meminta pihak keluarga korban untuk divisum,Namun pihak keluarga menolaknya dengan alasan jika korban meninggal akibat musibah menimpanya ia meninggal akibat terkena alat pemotong yakni gurinda terpental mengenai lehernya hingga nyaris putus,”tandas Sardan (sudirman)
SINJAI, — Warga Kabupaten Sinjai Dusun Mattito Walie Desa Lappa Cenrana Kecamatan Bulupoddo geger,atas kabar meninggalnya seorang warga secara tragis diperkampungan itu,,warga pun berbondong – bondong hendak mengetahui kabar itu.Ternyata betul saja diketahui korban bernama Petta Baba Petta Nganro (45),ia dalam kondisi berlumuran darah bahkan lehernya nyaris putus akibat terkena gurinda.
Ikhwal peristiwa itu terjadi,Rabu (5/4/2017), saat korban bersama rekannya, Rasyid sementara mengerjakan pemasangan tegel lantai teras rumah milik Andi Bintang di Dusun Palimpoe, Desa Duampanuae Kecamatan Bulupoddo. Sebelum melakukan pemotongan tegel, korban sempat mencuci tangannya terlebih dahulu.
Tak berselang lama,korban pun menghidupkan mesin gurinda yang diduga tangannya masih basah,korban pun kesetrum aliran listrik mesin pemotong itu.Seketika korban terkejut cemas dan tak berdaya,begitu alat pemotong gurinda berputar kencang langsung terpental mengenai leher korban.Korban pun sempoyong lalu jatuh tersungggkur bersimbah darah.
Menurut Kasat Reksrim Polres Sinjai AKP Sardan yang dikonfirmasi,kejadian menimpa korban bernama Baba dari keterangan saksi yang merupakan rekan korban yakni Rasyid ia saat itu mendapati korban saat korban berjalan sempoyong sekitar 10 meter,dalam kondisi meringis menahan sakit, rekan korban pun langgsung teriak lalu mencabut colokan mesin gurinda itu yang menyebabkan korban terkena gurinda.
“Rekan korban pertama kali melihat korban terkena gurinda terpental mengenai leher korban,iapun lngsung teriak sambil mencabut colokan mesin alat pemotong itu,melihat korban pendarahan hebat hingga nyawa korban pun tak bisa tertolong,korban seketika meregang nyawa,”jelas Sardan
Korban dalam kondisi bersimbah darah,kata Sardan selanjutnya Rasyid mengangkat korban ke rumahnya yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP),”Pihak dokter puskesmas Bulupoddo saat mendapat informasi langsung mendatangi rumah korban dan meminta pihak keluarga korban untuk divisum,Namun pihak keluarga menolaknya dengan alasan jika korban meninggal akibat musibah menimpanya ia meninggal akibat terkena alat pemotong yakni gurinda terpental mengenai lehernya hingga nyaris putus,”tandas Sardan (sudirman)