SINJAI – Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Jabal Nur, Dusun Palie, Desa Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, terpaksa harus belajar satu ruangan dengan siswa kelas lainnya.
Ironisnya, kondisi memilukan dunia pendidikan tersebut sudah berlangsung sejak sekolah itu didirikan tahun 1976. Namun, hingga saat ini luput dari Perhatian Pemerintah Kabupaten Sinjai.
Kepala MIS Jabal Nur, Syarkawi, S.Ag mengungkapkan sudah 42 tahun sekolah ini didirikan tetapi pihaknya tidak dapat membangun Ruangan Kelas Baru makanya hanya satu Ruang diisi dua kelas.
“Kami juga harus mampu membujuk siswa agar tidak mengeluh dengan keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah Kami. Makanya Siswa Kelas I dan II, III dan IV, serta V dan VI kami gabung karena keterbatasan ruangan tetapi proses belajar mengajar tetap terganggu,” Ungkapnya, rabu (31/10/2018).
Dengan adanya keterbatasan ruangan tersebut kata Syarkawi, Kosentrasi murid dan guru tidak maksimal, karena ada dua orang guru yang berdiri memberikan materi pelajaran dikelas yang sama sehingga penjelasan materi tidak fokus di satu mata pelajaran.
“Saya pun berharap, adanya penambahan ruang belajar supaya proses belajar dan mengajar tidak saling mengganggu ditambah ruangan kantor yang sumpek dan sempit karena ruangan tersebut disatukan untuk tempat perpustakaan bagi para Siswa,” jelasnya.
Meski diakui, pernah mendapat Rehab gedung Sekolah ditahun 2008, namun ruangan yang ada tidak mampu menampung peserta didik jika tidak digabung. Bahkan tambahnya, kepala Sekolah pernah mengusulkan penambahan ruangan kelas untuk Sekolah melalui Kementerian Agama Kabupaten Sinjai ditahun 2017 tetapi sampai hari ini tidak ada realisasi dan respon.
“Kami meminta kepada Bupati Sinjai agar kiranya memperhatikan Sekolah kami untuk mendapatkan anggaran pembangunan ruangan kelas Baru dan berharap Bupati untuk terjun lansung melihat kondisi sekolah kami,” Kuncinya.
Diketahui MIS Jabal Nur Bongki Lengkese ini membina sekitar 41 siswa-siswi dari kelas 1 sampai kelas VI. (Asrianto)
Editor : Supardi